Setelah berjuang keras dalam seleksi tingkat provinsi, akhirnya tim Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) berangkat ke provinsi Sulawesi Utara untuk mengikuti seleksi tingkat nasional yang berlangsung mulai tanggal 29 Agustus-02 September di Manado. Sebanyak delapan cabang seni yang meliputi musik tradisional, storry telling, seni kriya, pianika, cipta baca puisi, film pendek, dan gitar solo dilepas Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM tadi siang, Jumat (26/08) di ruang Ki Hadjar Dewantara.
Pada kesempatan ini, Ikhsan menyampaikan bahwa sekarang tanggungjawab tim bukan hanya mewakili Surabaya, namun mewakili provinsi Jawa Timur ke tingkat nasional, oleh karena itu dirinya berpesan agar ketika tampil nanti harus lebih percaya diri dan tidak mudah grogi, karena selama ini telah mendapatkan pendampingan yang cukup serta latihan terus-menerus.
“Secara kualitas mereka mampu bersaing, tinggal bagaimana melatih mental mereka untuk menjadi juara”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut juga menambahkan agar anak Surabaya mampu menunjukkan karakternya yang baik hati, rendah hati, tidak sombong serta mudah bergaul. Ada empat hal yang ia pesankan kepada tim FLS2N, pertama yakni para siswa harus kompak, patuh terhadap guru pendamping/pelatih karena mereka yang mengetahui kondisi disana sebenarnya, tetap fokus terhadap lomba, serta mengkesampingkan urusan pribadi dan lebih mengutamakan lomba.
“Tujuannya agar mereka fokus, namun setelah lomba kami persilahkan”.
Ikhsan juga berpesan kepada para pendamping agar mereka kesana ialah karena tugas dan menjaga anak-anak selama mengikuti lomba.
Sementara itu, Aldi Cipta, Angle Chrisanta, dan Ezra Juninho tim film pendek yang menjadi juara I tingkat provinsi menceritakan bahwa pengalamannya belajar membuat film pendek berasal dari otodidak. Aldi menuturkan telah menyiapkan film pendek dengan judul “Sekolahku Inspirasiku” dalam seleksi FLS2N tingkat nasional nanti.
“Persiapan kami lebih menitik beratkan dalam teknik kamera yakni pengambilan gambar (angle) dan tenik musik”.
Berbeda dengan Aldi, Naufal Ramadhan Nugroho Putro pemain gitar solo asal SMAN 14 lebih memperdalam teknik tone untuk gitar agar nantinya suara yang keluar lebih rapi dan memenuhi kaidah-kaidah penjurian. Sedangkan Grace Pintaomas Thaviana Sirait anggota vokal grup dari SMPN 1 telah menyiapkan satu lagu tambahan diluar lagu wajib yang dibawakan.
“Jadi total ada tiga lagu yang kami bawakan yakni Rek Ayo Rek, Apa-Apanya Dong, dan Jatuh Cinta”,. Pungkas Grace. (Humas Dispendik Surabaya)