Keberhasilan penggunaan sistem E-Goverment pada setiap lini di lingkungan SKPD Pemkot Surabaya yang berdampak pada efisiensi, efektivitas, sampai pada etos kerja menjadi sebuah daya tarik bagi daerah lain untuk mengkaji serta mempelajari hal tersebut.
Setelah diterima di ruang sidang Walikota tadi pagi (04/05) rombongan peserta yang berjumlah 11 melalukan banchmarking ke kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya. Kunjungan diterima langsung oleh Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM didampingi Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si.
Ketua rombongan Khalid Effendi menerangkan, bahwa para peserta banchmarking berasal dari berbagai SKPD, tidak hanya dari Dinas Pendidikan saja namun juga ada camat ataupun para pejabat eselon III. Tujuannya ialah ingin mempelajari sistem tata kelola serta inovasi yang telah berhasil dikembangkan Dispendik.
Dalam kesempatan ini, Ikhsan menerangkan bahwa para pejabat di jajaran Pemkot Surabaya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Keterbukaan tersebutlah yang menjadikan surabaya maju seperti sekarang ini.
Sementara itu, Aston menyampaikan, salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 32 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 80.426,-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 152.000/siswa/bulan”.
Dispendik juga telah berhasil mengembangkan 16 inovasi program pendidikan. Enam belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, UNBK 100 persen, . (Humas Dispendik Surabaya)