Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di Kota Surabaya menarik perhatian DPRD dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk menggali lebih lanjut pendidikan karakter di Kota Pahlawan, rombongan Kota Banjarbaru mendatangi Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Jumat (28/09/2018).
Rombongan sebanyak 13 orang dan dimpimpin oleh Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarbaru Bambang S.Rony serta Kepala Disdik Kota Banjarbaru Ramhah Khairita. “Kami sedang mencari pola pendidikan karakter yang bisa masuk dan pas bagi kota kami,” kata Bambang saat menyatakan tujuan datang ke Surabaya.
Menurut Bambang, pihaknya tidak ingin implementasi penguatan pendidikan karakter hanya berupa slogan tanpa tindakan nyata. “Kota Banjarbaru memunyai visi sebagai Kota Pelayanan yang berkarakter. Kami ingin menggali lebih dalam pendidikan karakter di Surabaya,” terangnya.
Rombongan Kota Banjarbaru disambut Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan dan Sekretaris Dispendik Surabaya Aston Tambunan. Menurut Ikhsan, pola penguatan pendidikan karakter dimulai dari hal-hal kecil seperti adab dan sopan santun di keluarga, di kelas, jalan raya, dan lain-lain. “Ini semua dibahasakan sendiri oleh gurunya dan diimplementasikan,” kata Ikhsan.
Ikhsan menjelaskan, pihaknya juga mempelajari bahwa yang cocok untuk implementasi PPK adalah kegiatan Pramuka. “Kami mewajibkan sekolah menghidupkan kembali kegiatan Pramuka. Juga kami bina seluruh pembina Pramuka,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Ikhsan, PPK yang berpusat pada Religiusitas, Nasionalisme, Mandiri, Gotong Royong, dan Integritas diterjemahkan dalam program Ngosek Bareng. Menurut Ikhsan, kegiatan membersihkan kamar mandi atau toilet tersebut ternyata memuat lima nilai karakter utama dalam PPK.
“Ngosek Bareng itu nilai religiusitasnya di mana? Kebersihan sebagian dari iman, nasionalismenya cinta lingkungan, mandirinya dapat, gotong royong dengan kerja sama, integritasnya tidak ditunggui guru kegiatan tetap jalan,” ungkapnya. (Humas Dispendik Surabaya)