“Impian tertinggi dalam menulis sebuah karya ilmiah adalah lolos seleksi dan dipublikasikan. Dengan publikasi dalam jurnal ilmiah, karya tersebut tidak hanya sebagai prasyarat dipakai untuk mengurus kenaikan pangkat, melainkan juga memperkaya literasi keilmuan yang ada,” demikian yang disampaikan Drs. Yani Paryono, M.Pd., Peneliti dari Balai Bahasa Jawa Timur, saat mengawali memberikan Kiat Menulis Karya Ilmiah di hadapan 70 orang guru anggota MGMP Bahasa Indonesia di SMP Negeri 36 Surabaya, Jumat pagi (11/5). Kegiatan diawali dengan sambutan Ketua MGMP Bahasa Indonesia, Ahmad Zainudin, M.Pd., guru SMP Negeri 51 Surabaya.
Masih menurut Yani, satu di antara bentuk publikasi ilmiah adalah jurnal. Tidak semua artikel hasil penelitian dapat dikatakan sebagai jurnal ilmiah. Jurnal atau disebut juga majalah ilmiah wajib memenuhi persyaratan administratif di antaranya: (a) Memiliki Internasional Standard Serial Number (ISSN) atau International Standard Book Number (ISBN); (b) Memiliki mitra bestari paling sedikit empat orang; (c) Diterbitkan secara teratur dengan frekuensi paling sedikit dua kali dalam satu tahun; (d) Bertiras tiap kali terbit paling sedikit berjumlah 300 eksemplar, tambah satu di antara Pemred Jurnal Jembatan Merah.
Dalam paparannya, Yani menuturkan bahwa ketika menulis karya tulis ilmiah hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: asli (original), bukan karya jiplakan, yaitu karya tulis yang dihasilkan harus merupakan produk asli; perlu/ bermanfaat (useful), karya tulis yang dihasilkan harus dirasakan manfaatnya; ilmiah (scientific), yaitu karya tulis yang dihasilkan harus disusun secara ilmiah, sistematis, runtut, dan memenuhi persyaratan penulisan karya ilmiah; serta konsisten (concistency), karya yang dihasilkan harus memperlihatkan keajegan dan konsistensi pemikiran yang utuh, baik secara keseluruhan maupun hubungan antarbab karya tulis yang disajikan, pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, DR. Chamim Rosyidi Irsyad, M.Pd., M.Si., Pembina MGMP Bahasa Indonesia, menyambut baik atas tawaran Yani Paryono atas fasilitasi karya tulis guru-guru Bahasa Indonesia Surabaya untuk dipublikasikan pada Jurnal Jembatan Merah. Hal itu, karya tulis tersebut tentunya telah memenuhi semua ketentuan yang berlaku.
“Ini peluang yang baik, marilah pergiat kegiatan menulis karya ilmiah. Tulisan Bapak/Ibu tidak saja untuk digunakan sebagai satu di antara syarat kenaikan pangkat, tetapi karya tersebut sebagai sumbangsih terhadap perkembangan khasanah ilmu pengetahuan,” tutur Kepala SMP Negeri 21 Surabaya.
Setyowati, M.Pd., Kepala SMP 36 Surabaya, sekaligus sebagai tuan rumah, menambahkan bahwa kegiatan yang dikemas sebagai workshop ini nantinya ada tagihan. Hasil karya para guru diharapkan dapat memenuhi standar atau ketentuan karya tulis ilmiah sehingga karya tersebut dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, imbuh satu di antara Pembina MGMP Bahasa Indonesia. Turut hadir mendampingi kegiatan, Alifah, S.Pd., Kepala SMP Negeri 14 Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)