Untuk mewadahi hasil karya siswa di berbagai bidang baik scientist, seni, serta beragam potensi dan kemampuan lainnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan menggelar Widya Wahana Pendidikan (Pameran Pendidikan). Acara yang belangsug selama tiga hari yakni 7-9 November 2017 dibuka secara resmi oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
Dalam sambutannya, Risma -panggilan akrab walikota- mengatakan akan pentingnya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), namun hal yang terpenting lagi adalah membangun SDM kreatif.
“Kegiatan semacam ini bisa terus diberikan untuk merangsang kreatifitas para siswa agar nantinya mereka dapat bersaing, tidak hanya di Surabaya namun juga bersaing dengan pelajar lain dari mancanegara”, ujar Risma Selasa (07/11) di Convention Hall Jalan Arief Rachman Hakim.
Mantan Kepala Bappeko Kota Surabaya tersebut mengungkapkan agar para siswa tidak perlu takut ataupun rendah diri dalam menuangkan ide-ide kreatif karena pengalaman yang didapatkan menjadi sebuah kunci kesuksesan.
“Kalian harus bekerja keras untuk menjadi pemenang, oleh sebab itu jangan mudah menyerah”.
Risma juga berpesan agar para pelajar untuk menjauhi narkoba dan kenakalan remaja lainnya karena hal tersebutlah yang nanti menjadi penghambat dalam meriah keberhasilan.
Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan menuturkan bahwa Widya Wahana Pendidikan merupakan sebuah pameran pendidikan formal dan nonformal untuk mewadahi hasil karya, bakat, serta potensi di berbagai bidang. Menurutnya, sekolah dan lembaga memamerkan berbagai keunggulan masing-masing.
“Setidaknya 74 stand telah dipenuhi sekolah atau lembaga guna memamerkan keunggulannya”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut juga menambahkan bahwa dalam gelaran Widya Wahana Wahana 2017 para siswa juga diajak menonton langsung film “Battle of Surabaya”. Film garapan MSV Production tersebut menhadirkan langsung para produsernya untuk berbagi pengamalan dengan pelajar mengenai pembuatan film sehingga semakin menambah para siswa untuk kreatif.
Sementara itu, Achmad Suharto Kepala SMPN 26 dengan didampingi dua siswanya memamerkan hasil penemuan siswa yakni alat pendeksi gempa. Melalui alat tersebut dapat dengan mudah gempa dideteksi dan mampu mengirimkan tanda isyarat sehingga masyarakat dapat segera melakukan evakuasi.
Di tempat yang sama, Choirul Anam, guru kelas 5 SDN Perak Barat memamerkan aneka alat pembelajaran dan karya daur ulang siswanya. Dikatakannya, alat pembelajarannya ini dibuat guru berdasarkan dana swadaya atupun dana sekolah untuk menunjang pembelajaran.
“Setiap kelas membuat alat peraga pembelajaran, jadi setiap guru kelas membuat alat peraga ini.Tiap tahun ada inovasi baru, konsepnya sudah ada tapi tiap tahun selalu bikin dengan pengembangan terbaru,”urainya.
Beberapa alat pembelajaran yang dibuat seperti alarm banjir berupa akuarium berisi miniatur rumah yang diguyur percikan air layaknya hujan. Air hujan terbmsebut kemudian terus menggenang hingga ambang batas masuk rumah dan membuat alarm berbunyi.
“Alarm banjir ini alat peraga kelistrikan yang dibuat guru kelas 6 tahun 2015, penyempurnaan alarm banjur sederhana yang terbuat dari paralon. Ada juga alat peraga siklus air buatan guru kelas 5 pada tahun lalu,” paparnya. (Humas Dispendik Surabaya)