Wali kota Surabaya Tri Rismaharini mendapatkan penghargaan Anugerah Ki Hajar kategori khusus. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendy pada Jumat malam (25/11) di Kantor Kemendikbud, Jakarta.
Anugerah Ki Hajar kategori khusus diberikan kepada Risma -sapaan Tri Rismaharini- karena dinilai mampu memajukan pendidikan di Surabaya melalui peranan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Sebagaimana diketahui, Pemkot Surabaya memang telah memanfaatkan TIK dalam setiap sendi-sendi kegiatan pendidikan. Mulai dari awal, penerimaan peserta didik baru (PPDB) sudah menggunakan mekanisme online. Dengan demikian, para orang tua dapat memantau dinamika posisi penerimaan di suatu sekolah secara online.
Tak hanya itu, kegiatan try out kini juga dilaksanakan secara online. Para siswa dapat mengakses bank soal melalui rumah masing-masing. Saat ujian pun, para siswa di Surabaya, khususnya yang duduk di jenjang SMP dan SMA/SMK melaksanakan ujian dengan sistem computer assisted test (CAT).
Progres nilai para siswa, selanjutnya, dapat dipantau melalui rapor online oleh para wali murid. Dengan adanya rapor online, para wali murid kini semakin mudah memantau perkembangan nilai akademik.
Terkait anugerah Ki Hajar yang diterimanya, Risma menyatakan bahwa penghargaan ini tak boleh membuat dia dan seluruh pegawai pemkot berpuas diri. Menurut alumnus ITS itu, kualitas pendidikan di Surabaya harus terus ditingkatkan. “Ngga ada strategi. Pokoknya kerja saja demi kebaikan pendidikan Surabaya,” katanya.
Risma menambahkan bahwa kedatangannya ke Jakarta bukan hanya untuk menerima anugerah Ki Hajar, melainkan juga untuk memperjuangkan agar SMA/SMK di Surabaya bisa tetap dikelola pemkot. “Sampai sekarang saya masih tetap berjuang demi anak-anak Surabaya,” pungkas wali kota yang baru mendapat penghargaan alumni terbaik IHS dari Belanda ini. (Humas Dispendik Surabaya)