Kerja keras dan upaya pemerintah kota (pemkot) Surabaya dalam mencetak para lulusan SMA/SMK yang handal dan berkualitas dalam menghadapi persaingan global, terutama mencetak lulusan yang siap bekerja di berbagai bidang mendapat menarik perhatian Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk melakukan sebuah kajian yang nantinya diharapkan sebagai masukan dalam peningkatan kompetensi tenaga terdidik.
Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, pendidikan life skill, rumah bahasa serta berbagai macam program peningkatan kualitas lulusan para siswa SMA/SMK di Surabaya telah berjalan dengan baik.
Tadi pagi (27/08) tim Kemdikbud melakukan kunjungan ke Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya dalam rangka pengumpulan data kajian peningkatan kompetensi tenaga terdidik. Menurut Prof. Bunyamin salah satu tim pengumpulan data mengungkapkan, dipilihnya surabaya sebagai kota terakhir yang mereka kunjungi setelah Yogyakarta, Pelembang dan Malang, karena dianggap surabaya telah berhasil meningkatkan kualitas kompetensi lulusan di dunia kerja.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Drs. Sudarminto memaparkan, saat ini pengembangan kualitas lulusan tidak hanya terfokus pada para lulusan SMK, tetapi lulusan SMA juga kami fasilitasi, salah satunya dengan pendidikan life skill.
Melalui pendidikan life skill para siswa SMA mendapatkan bekal keterampilan, seperti teknik membuat jaringan, broadcasting, teknik memasak, merakit telepon selular, dsb. “Hal itu kami persiapkan agar setelah mereka lulus mempunyai bekal pengalaman keterampilan kerja”.
Sementara itu, Prof. Betti Nuraini menuturkan, salah satu arah kebijakan Kemdikbud dalam menanggulangi pengangguran terdidik, yakni melalui inovasi pendidikan. Di dalam inovasi pendidikan terfokus pada program diklat unggulan serta kewirausahaan/life skill training. “Untuk itu kami melakukan ke Surabaya”, tuturnya. (Humas Dispendik Surabaya)