Sejumlah prestasi yang berhasil ditorehkan lembaga PAUD Pendidikan Masyarakat (PAUD-DIKMAS) Surabaya hingga tingkat nasional menarik daerah lain untuk mengkaji dan mempelajarinya. Siang tadi, Selasa (24/07/2018) sebanyak 40 orang rombongan Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar kunjungi Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya.
Rombongan diterima segenap pejabat di lingkungan Dispendik Surabaya termasuk Kadispendik Surabaya Ikhsan di ruang Ki Hajar Dewantara.
Pada kesempatan ini, Kadisdik Kab. Banjar Gusti Rupan Noor menyampaikan kunjungannya ke Surabaya kali ini adalah dalam rangka studi banding berkaitan dengan pengembangan program PAUD dan PNF yang akan dikembangkan di daerahnya.
“Banyak prestasi yang telah telh dicapai oleh Surabaya, oleh sebab itu kami ingin belajar banyak mengenai pengelolaan PKBM, LKP, dan PAUDNI secara mendalam”, ujar Gusti.
Sementara itu, Kadispendik Ikhsan menjelaskan guna memberikan pelayanan terbaiknya baik kepada guru, siswa, ataupun masyarakat semua pengelolaan sistem pendidikan di surabaya telah berjalan secara online.
“Ketika guru ingin mengurus kenaikan pangkat tinggal lihat persyaratan yang dibutuhkan, scan dokumen yang dibutuhkan, kemudian tinggal menunggu hasil verifikasi dari petugas”, ungkap Ikhsan.
Selama kurun waktu lima tahun sebanyak 22 inovasi program pendidikan telah dikembangkan diantaranya, Profil sekolah, SIPKS, Seleksi Kepala Sekolah Online, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran Online, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online (SIAGUS), Tantangan Membaca Surabaya, Aplikasi Gaji Online, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, UNBK 100 persen, JOSS, Perijinan Online Terpadu, USBK Online, Rekomendasi Luar Kota Online, serta Aplikasi Kinerja Pengawas.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut juga menyampaikan di tahun 2018 ini sebanyak sembilan lembaga meraih juara 1, 2, dan 3 dalam lomba PTK PAUDNI Berprestasi tingkat Provinsi dan 3 lembaga meraih juara 2 di tingkat nasional.
Sementara itu, Kepala Bidang Sekolah Menengah Sudarminto menambahkan tidak hanya pendidikan gratis namun kebutuhan personal siswa mitra warga juga turut dipenuhi oleh Pemkot Surabaya, mulai dari seragam, buku, sepatu olahraga hingga alat transportasi seperti sepeda angin menjadi fasilitas siswa mitra warga.
Menurutnya, biaya pendidikan di Surabaya di topang dua sumber yang berbeda yakni BOS dari pusat dan BOPDA dari APBD Kota Surabaya.
“BOPDA tidak hanya diperuntukkan bagi sekolah negeri saja, namun sekolah swasta dan madrasah juga bisa mengambilnya. Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan serta siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan”. (Humas Dispendik Surabaya)