Rabu siang (20/01), Majdi Faleh dan Adnen Ben Tanfous, keduanya berkebangsaan Tunisia, mahasiswa kandidat meraih gelar Ph.D. dari University of Western Australia, dalam kunjungannya ke Indonesia menyempatkan berkunjung ke beberapa sekolah di Surabaya.
Mahasiswa yang mendalami tentang arsitektur dan pengelolaan lingkungan hadir ke beberapa sekolah didampingi oleh Mochamad Zamroni, Presiden of Tunas Hijau Indonesia, Bram Azzaino dan beberapa pengelola Tunas Hijau Indonesia lainnya.
Setelah disambut dengan welcome drink oleh Elly Dwi Pudjiastuti, Kepala Sekolah SMPN 23, untuk menyicipi “Es Krim Pisang Kepok”, yang merupakan produk andalan unit Eco School dan dijual di kantin sekolah, Majdi dan Adnen mengunjungi Galeri yang menyimpan berbagai koleksi hasil daur ulang dari aneka sampah dan karya seni siswa.
Di sela-sela melihat bermacam-macam koleksi, berbagai pertanyaan muncul tentang bagaimana upaya sekolah dalam mengelola lingkungan ini sehingga menjadi sebuah budaya sekolah.
Dalam guyuran gerimis namun tidak sampai menyurutkan niat kedua mahasiswa tersebut untuk meninjau ke beberapa objek pengelolaan lingkungan di SMPN 23, khususnya berkait dengan pengelolaan sampah.
Dengan didampingi oleh para siswa Kader Lingkungan, Majdi dan Adnen turut praktik secara langsung bagaimana proses pembuatan kompos dengan mesin pencacah, sampai dengan menyimpan kompos tersebut ke dalam bak-bak yang tersedia. Tampak Majdi tidak canggung harus mengambil sampah daun dan memasukkannya ke dalam tampungan mesin pencacah.
“The project is outstanding. Great works towards building a sustainable future for the generations to come…. Best of the luck.”, demikian kesan yang ditulis Majdi pada sebuah kanvas.
Sebelum mengakhiri kunjungan Majdi dan Adnen bersama Elly menanam pohon “Cemara Udang”, sebagai pohon persahabatan, di Taman Lapangan Utama atau Lapangan Tengah. Kunjungan akan dlanjutkan ke SMKN 5, sebelum di SMPN 23 kedua mahasiswa itu berkunjung ke SMPN 26. (Humas Dispendik Surabaya)