Berbagai program pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang berhasil dikembangkan Surabaya menjadi daya tarik bagi daerah lain untuk mengkaji dan mempelajari hal tersebut. Sebut saja mulai dari pelatihan delapan jenis workshop kepad para pendidik PAUD, penyediaan sarana dan tempat bersamain, sampai sudut disleksia di perspustakaan kota menjadikan sebuah kota yang ramah dan nyaman bagi anak-anak.
Tadi pagi, Senin (14/11) sebanyak 20 orang rombongan GOPTKI Kab. Bantul kunjungi Surabaya. Rombongan diterima secara simbolik oleh Ketua GOPTKI Surabaya Chusnur Ismiati Hendro Gunawan didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Drs. Aston Tambunan, M. Si di ruang Kartini.
Ketua GOPTKI Bantul Dra. Titik Pratiwi, M. Pd mengutarakan banyak program dan kegiatan yang harus dipelajari dari Surabaya yang nantinya dapat dikembangkan di Kab. Bantul. Hal tersebut tidaklah lain bertujuan utuk mewujudkan pengelolaan PAUD yang baik demi terwujudnya SDM yang bekualitas.
“Kami ingin berbagai ilmu dengan Surabaya”, tutur Titik.
Pada kesempatan ini, Chusnur Ismiati menuturkan modalitas kemajuan bangsa berasal dari anak-anak PAUD usia dibawah 6 tahun. Menurutnya dalam mengembangkan PAUD, tidak hanya melibatkan GOPTKI, namun berbagai wadah organisasi seperti Dharma Wanita Persatuan (DWP), PKK, dan berbagai unsur masyarakat mendukung program pendidikan yang ada.
“Banyak sekali yang harus kami pelajari tentang pengorganisasian dari Bantul”, terang Chusnur.
Chusnur menambahkan, guna mewadahi bakat dan potensi anak berkebutuhan khusus (ABK) Surubaya kini memiliki sudut Disleksia yang terletak di perpustakaan Balai Pemuda. Ruang yang dulunya hanya berisi buku anak-anak itu, kini semakin lengkap dengan dua buah komputer dengan program LexiPal. Program LexiPal adalah software pertama yang dikhususkan untuk anak-anak disleksia umur lima sampai tujuh tahun. Masing-masing komputer dilengkapi sensor untuk bergerak. Beberapa macam permainan disediakan dalam program, untuk merangsang dan melatih kemampuan disleksia.
Kunjungan kemudian diakhiri dengan mengunjungi sudut disleksi di gedung Perpustakaan Balai Pemuda Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)