Tak salah jika Surabaya tidak hanya sebagai barometer namun juga sebagai inspirator pendidikan, hal tersebut dilatarbelakangi akan banyaknya program pendidikan yang lahir guna memenuhi kebutuhan masyarakat di era modern. Berbagai inovasi di bidang pendidikan ternyata menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi peserta Diklat Kepemimpinan (Diklat Pim) IV Kota Cirebon untuk lebih dalam mengkaji dan mempelajari tentang berbagai pengambangan program pendidikan.
Tadi pagi (29/09) bertempat di ruang Kartini kantor Dispendik Surabaya rombongan peserta Diklat Pim IV Kota Cirebon diterima langsung oleh Kasi PAUDNI Hari Joko Susilo, Kasi Sarana dan Prasarana Dikdas, Kasubag Umum dan Kepegawaian Retnowati, S. Sos, dan Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si.
D. Samanhudi Ketua Rombongan Diklat Pim. IV Cirebon mengemukakan locus dalam kegiatan benchmarking ke Dispendik ialah untuk mengkaji berbagai inovasi program yang telah di kembangkan Dispendik Surabaya, karena melihat Surabaya menjadi salah satu kota terbaik se-Asia Pasifik.
Pada kesempatan ini, Hari mengemukakan selama kurun waktu beberapa tahun ini, Dispendik telah melahirkan berbagai inovasi di bidang pendidikan. Menurutnya ada lima belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya 15 Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, Aplikasi Gaji Online, dan P2KGS.
Retno menambahkan, seperti halnya try out dan rapor online masyarakat dapat mengakses sewaktu-waktu kapanpun dan dimana saja, jadi tidak perlu lagi susah-susah kesana kemari cukup melalui sekolah ataupun melalui internet.
Terkait seleksi kepala sekolah di Surabaya Aston menambahkan bahwa di Surabaya seleksi kepala sekolah telah menggunakan sistem online. Guru yang telah memenuhi persyaratan seperti usia masksimal 55 tahun dan memiliki golongan III/D berhak untuk mengikuti seleksi ini.
“Melalui sistem online ini tidak ada lagi, kepala sekolah titipan”, pungkasnya.
Dalam seleksi kepala sekolah online, mekanisme yang dilalui para guru terdiri dari berbagai tahap, mulai dari pendaftaran online, seleksi tes tulis, focus group discussion (FGD), uji kelayakan dan kepatutan, sampai pada uji kepenerimaan yang dilakukan oleh para kepala senior dan lingkungan teman sejawat. (Humas Dispendik Surabaya)