Pencegahan pemberantasan penyakit demam berdarah di lingkungan sekolah harus benar-benar ditangani secara serius, mulai dari melakukan edukasi sampai melakukan tindakan seperti 3M (menguras, memnutup rapat tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas). Semuanya itu tidaklah lain untuk melindungi para siswa-siwa dari bahaya demam berdarah.
Kemeriahan dan semangat para siswa-siswi dalam membawakan yel-yel wamantik dan tari nyamuk menyambut kedatangan juri lomba Pembarantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD tingkat provinsi Jawa Timur di SDN Kaliasin III, tadi pagi (23/09). Mereka datang untuk melakukan penjurian terhadap sekolah yang terpilih untuk menjalani seleksi lomba PSN DBD tingkat provinsi.
“SDN Kaliasin III masuk dalam nominasi lomba PSN DBD tingkat Provinsi Jatim”, tutur dr. Kohar Hari Santoso ketua rombongan yang juga sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.
Kohar mengungkapkan yang melatar belakangi lomba PSN DBD karena sampai saat ini penyakit DBD merupakan masalah kesehatan yang masih besar dari di Jatim. Menurutnya, dari beberapa penilaian yang dilakukan oleh Dinkes Provinsi Jatim, Surabaya termasuk kota yang berhasil dalam menekan angka korban DBD karena peran aktif pimpinan daerahnya dalam memotivasi warganya melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
“Komponen penilaian lomba yang akan dinilai meliputi kebersihan lingkungan sekolah, dokumen kegiatan PSN, pengetahuan siswa tentang PSN dan inovasi sekolah dalam upaya PSN”.
Dihadapan para juri Clianta Renata Artmevia mempresentasikan masalah DBD yang sering muncul di masyarakat. Siswi kelas 5 SDN Kaliasin III tersebut berujar bahwa masyarakat kurang memperhatikan hal-hal kecil yang memiliki potensi sebagai sarang nyamuk DBD, seperti kaleng-kaleng bekas yang tidak terpakai, dsb.
Sementara itu, Asisten Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya Drs. Eko Haryanto, MM menyampaikan meskipun SDN Kaliasin III letaknya di tengah kota, tapi bagi kami yang paling penting ialah bagaimana mereka memasyarakat PSN baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
“Semuanya itu berangkat dari kesadaran para siswa dalam upaya PSN”.
Acara penjurian yang berlangsung di SDN Kaliasin III juga turut dihadiri oleh Kadinskes Kota Surabaya drg. Febria Rachmanita didampingi Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM. Rombongan juga melihat kreatifitas para siswa dalam melestarikan budaya membatik di sekolah dan memantau kebersihan setiap sudut sekolah. (Humas Dispendik Surabaya)