Salah satu wujud keberhasilan pengembangan pendidikan seni budaya di sekolah yakni adanya sebuah kretifitas yang mampu mewadahi segala potensi akan kemampuan bakat dan minat anak terhadap karya seni, hal tersebutlah yang pada bulan Desember lalu ditunjukkan oleh para siswa-siswi SDN Alun-Alun Contong I membawakan tari Kerja Bakti Massal dalam kegiatan parade senja di gedung negara Grahadi.
Tari Kerja Bakti Massal tersebut menggambarkan betapa indahnya sebuah kebersamaan dalam menjaga serta merawat kebersihan di lingkungan sekitar sekaligus melestarikan tradisi masyarakat Indonesia akan pentingnya gotong-royong dalam membangun sebuah bangsa.
Kepala SDN SDN Alun-Alun Contong I, Yoyon Maryono menyampaikan penampilan sebuah karya seni siswa merupakan sebuah motivasi dalam meningkatkan prestasi khususnya dalam pengembangan karakter siswa yang akan berimbas pada prestasi dibidang lainnya.
“Sekitar 150 siswa membawakan tari Kerja Bakti Massal beberapa waktu lalu”.
Yoyon menambahkan, dalam mewadahi bakat dan minat anak tidak hanya sekedar dibina namun juga harus dicarikan saluran-saluran yang positif agar bakat tersebut dapat berkembang secara baik.
Dalam pendidikan karakter ada 18 nilai-nilai yang harus disisipkan dalam proses pendidikan di Indonesia. 18 nilai tersebut antara lain, religius, jujur, toleransi , disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Pendidikan karakter itu sendiri merupakan proses pembentukan karakter yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan emosional, spiritualitas, dan kepribadian seseorang. Oleh sebab itu, pendidikan karakter atau pendidikan moral itu merupakan bagian penting dalam membangun jati diri sebuah bangsa. (Humas Dispendik Surabaya)