Foto : Penyerahan Piala oleh Kadiknas Kediri kepada Kabid. PAUD, Penmas, Kesenian, dan Olahraga Dispendik Surabaya Siti Asiyah Agustini, Sabtu (29/04)
Untuk kesekian kalinya Surabaya berhasil meraih juara umum dalam lomba Pekan Seni Pelajar (PSP) 2017. Ajang yang merupakan wadah pengembangan bakat dan kompetensi siswa di bidang non akademik tersebut berlangsung 26-29 April 2017 lalu berlangsung di kota tahu Kediri.
Surabaya berhasil mengumpulkan 132 poin selanjutnya disusul kabupaten Tulungagung yang meraih 97 poin serta kota Probolinggo dengan 52 poin.
“Ini merupakan sebuah ajang dalam pembentukan karakter tidak hanya bersaing, namun juga harus bekerja keras”, tutur Siti Asiyah Agustini Kepala PaUD, Penmas, Kesenian dan Olahraga Pendidikan Dispendik Surabaya, Rabu (03/05).
Asiyah menjelaskan ada tiga kategori penilaian pada masing-masing jenis lomba yakni lomba untuk 7-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-18 tahun ditambah lagi dengn lomba pawai seni budaya. Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya dalam memfasilitasi pengembangan kemampuan bakat siswa baik di bidang akademik maupun non akademik melalui kegiatan positif yang dikemas dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
“Ini merupakan keberhasilan semua pihak, karena tanpa adanya dukungan baik dari pemerintah, guru, orang tua dan sekolah mampu menghantarkan Surabaya sebagai juara umum”.
Asiyah juga berpesan agar para siswa untuk tidak cepat puas dengan prestasi yang diraih, karena tantangan dan hambatan dalam mencapai sebuah keberhasilan akan semakin berat kedepannya nanti, oleh sebab itu para siswa diharapkan untuk tidak mudah putus asa dalam meraih kesuksesan di berbagai bidang.
Akhmat Suharto menerangkan kesuksesan siswa-siswinya meraih juara I dalam lomba samroh tidak terlepas dari peran guru pendamping untuk terus memotivasi siswa agar tetap semangat mencapai hasil yang terbaik. Kepala SMPN 26 Surabaya tersebut mengungkapkan selepas kegiatan aktifitas belajar para siswa dengan tekun menjalani latihan guna mengasah kemampuannya.
“Secara kemampuan telah kita persiapkan dengan sebaik mungkin, tinggal bagaimana menanamkan mental juara ke mereka”.
Berbeda dengan Akhmat Suharto, Triwahjuni Handajani Kepala SMPN 6 pretasi meraih juara I dalam lomba paduan suara bukan tanpa sebab, menurutnya para siswa berlatih paduan suara hingga malam usai jam belajar dengan didampingi pengajar dan orang tua siswa.
“Oleh sebab itu, sudah selayaknya prestasi ini patut untuk kita apresiasi bersama”, pungkas Tri. (Humas Dispendik Surabaya)