Meski Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya belum mengakhiri program Tantangan Membaca Surabaya (TMS) namun animo para siswa SMPN 23 untuk menuntaskan program TMS sangatlah besar, hal tersebut ditunjukkan dengan terselesaikannya program TMS di sekolah tersebut yang ditandai penyerahan piagam oleh kepala sekolah.
Lapangan Basket SMPN 23 dipenuhi seluruh warga sekolah. Terik matahari yang mulai menyengat kulit rupanya tidak menyurutkan semangat 1089 siswa dan 71 tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk menerima Piagam Tantangan Membaca Surabaya 2015 atau TMS 2015. Selasa pagi (01/12), Elly Dwi Pudjiastuti, Kepala SMPN 23 menyerahkan langsung piagam tersebut.
Usai membagikan piagam, Elly, menuturkan bahwa manfaat dapat diperoleh berkat keberhasilan program TMS bagi para siswa, di antaranya dapat meningkatkan pemahaman, melatih kemampuan berpikir, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, mengasah kemampuan menulis, mendukung kemampuan berbicara di depan umum, meningkatkan konsentrasi, sarana refleksi dan pengembangan diri, serta adanya perubahan karakter siswa, yaitu lebih mengenal etika, dan sopan santun sebagai manusia yang berbudaya Timur.
“Bagi siswa yang membaca lebih dari 15 judul buku selama program berlangsung, sekolah memberika apresiasi berupa reward yang besarannya bervariasi, kisaran 50 – 100 ribu rupiah. Bergantung berapa jumlah buku yang telah dibaca.”, tambah Elly.
TMS adalah sebuah upaya untuk mengatasi masalah rendahnya kemampuan membaca siswa di Surabaya dengan mengajak siswa melakukan kegiatan membaca sebagai kebiasaan sehari-hari (daily habit) agar mereka kelak menjadi pembaca sepanjang hayat (a reader for life). TMS diharapkan dapat mendorong siswa agar memiliki kecintaan membaca (a love of reading). Selain itu, TMS menjadi bagian dari program besar Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang bertajuk SURABAYA INSPIRING SCHOOL 2015.
Siswa dapat meminjam buku yang dipilihnya untuk dibaca selama program TMS 2015 dari perpustakaan kelas, perpustakaan sekolah,perpustakaan daerah, taman-taman bacaan, atau pun membeli sendiri di toko buku. Siswa dapat membaca buku yang telah dipilih di sekolah mau pun di rumah. Setelah selesai, siswa melaporkan kapan ia mulai membaca dan melaporkan kapan ia menyelesaikan membaca buku tersebut dengan menyerahkan resume yang telah ditulis dari buku bacaan yang telah dibaca kepada tim penyelenggara TMS di sekolah.
Adapun target yang hendak dicapai program TMS 2015, jumlah sekolah peserta sebanyak 400 sekolah/madrasah yang terdiri dari, SD/MI sebanyak 200 sekolah, SMP/MTs sebanyak 125 sekolah, SMA/SMK/MA sebanyak 75 sekolah. Jumlah siswa peserta TMS diharapkan mencapai lebih dari 100.000 siswa.
TMS ditujukan bagi siswa semua jenjang dengan ketentuan yakni, untuk siswa SD/MI masing-masing membaca sebanyak 20 – 30 buku, siswa SMP/MTs masing-masing sebanyak 15 buku dan masing-masing siswa SMA/SMK/MA sebanyak 10 buku. Target yang diharapkan sampai bulan Desember 2015 adalah 1.000.000 judul buku terbaca oleh siswa Kota Surabaya. Hadirnya program TMS 2015 adalah sebagai penguat dan pendukung terhadap ketercapaian dan kesuksesan program Surabaya Sebagai Kota Literasi. (Humas Dispendik Surabaya)