Selama sepekan, 5.680 siswa perwakilan SMP dan SMA se-Surabaya hari ini (11/12) mulai mengikuti kegiatan konselor sebaya tahap II yang di selenggarakan Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya di lima titik yang berbeda, diantaranya yakni wilayah Surabaya Pusat di selenggarakan di TLC Pawiyatan, Surabaya Utara di aula SMPN 37, Surabaya Barat aula SMKN 2, Surabaya Timur aula SMKN 5 dan Surabaya Selatan kantor Dispendik.
Dalam sambutannya, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menjelaskan program konselor sebaya bertujuan untuk melindungi dan menjaga anak Surabaya dari pegaruh-pengaruh negatif yang dapat merusak masa depan mereka. Program ini ditujukan kepada para pelajar Surabaya yang memiliki rasa kepedulian tinggi kepada teman-temannya. Menurutnya orang yang bermanfaat ialah orang yang berguna bagi sesamanya. Melalui pelatihan konselor sebaya para siswa akan diajarkan modul-modul yang berkaitan dengan bagaiman cara berkomunikasi dengan siswa lainnya.
“Program ini nantinya berkelanjutan, terdapat 10 modul yang akan disampaikan fasilitator kepada para siswa”.
10 modul tersebut diantaranya membahas tentang pembentukan kelompok perlindungan anak di sekolah, perkembangan manusia, kesadaran dan identitas diri, pengenalan hak anak, keterampilan hubungan antarindividu, kreativitas anak masa kini, keterampilan menghadapi masalah, gender dan budaya masyarakat, menjaga diri tetap sehat, serta persiapan pengembangan karier.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menambahkan, bahwa melalui konselor sebaya diharapka kesulitan para siswa yang dihadapi dapat tertangani dengan baik sehingga menjadikan sebuah motivasi untuk mencapai masa depan gemilang.
Sementara itu, Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si ketika membuka konselor sebaya di aula Bung Tomo menyampaikan kegiatan konselor sebaya juga sebagai upaya pembentukan mental dan karakter siswa dalam memupuk rasa kepedulian yang tinggi kepada teman-temannya sebagai saluran alternativ pemecahan masalah.
“Jika ada permasalahan dapat dikonsultasikan langsung kepada para guru BK atau langsung ke Dispendik agar tertangani dengan baik”.
Terkait teknis penanganan permasalahan anak, Novi narasumber kegiatan ini menuturkan konselor sebaya merupakan sebuah wadah untuk menampung berbagai keluhan yang dialami para siswa. Oleh karena itu para siswa yang dilatih nantinya akan dibekali kemampuan untuk berkomunikasi yang baik.
“Para konselor sebaya bukan memberikan sebuah solusi namun hanya mengarahkan, bila ada sebuah kasus yang berat dibutuhkan penanganan khusus”. (Humas Dispendik Surabaya)