Pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi siswa SMP sederajat tinggal menghitung hari. Persiapan demi persiapan terus dilakukan, baik oleh Dinas Pendidkan Kota Surabaya maupun oleh sekolah terkait.
Sesuai jadwal, pelaksanaan USBK SMP akan digelar tanggal 23 Maret – 7 April 2020, sedangkan UNBK dilaksanakan tanggal 20-23 April 2020. Sebagai langkah persiapan, pekan lalu, siswa SMP se-Kota Surabaya melakukan simulasi USBK.
Selain menggunakan komputer, saat simulasi USBK ada sebagian siswa yang menggunakan gawai. Salah satunya dilakukan oleh siswa SMPN 10 Kota Surabaya. Dikutip dari laman resmi SMPN 10 Kota Surabaya, tidak kurang dari 12 server utama di 12 ruang disiapkan untuk menampung 428 siswa kelas IX yang melaksanakan simulasi.
Wid Dwi Bowo S.T, M.Pd selaku Koordinator Proktor mengatakan, dari 12 ruang yang telah disiapkan tersebut, tidak semuanya menggunakan Personal Computer (PC). Siswa juga bisa memakai gawai pintar yang telah diinstal aplikasi Mobile Exam untuk USBK.
“Beberapa kelas telah kami ‘sulap’ menjadi laboratorium ujian, tidak menggunakan PC, tetapi memakai gawai yang sebelumnya telah diinstal aplikasi Mobile Exam. Aplikasi ini mencegah siswa membuka tab baru atau membuka aplikasi lainnya. Dengan begitu, integritas ujian tetap terjaga. Ujian yang dijalankan tidak memakai paket data internet di gawai, tetapi memakai Wi-Fi dengan jaringan intranet,” katanya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Surabaya, Drs. M. Masykur Hasan, M.Si yang juga memantau dan memandu simulasi secara langsung di ruang ujian mengatakan bahwa pengupayaan 12 server ini untuk mempersingkat pelaksanaan ujian menjadi satu sesi saja.
“Dengan 12 server ruang tersebut, ujian bisa dilaksanakan hanya dengan satu sesi, berbeda dari tahun kemarin yang mencapai 3 sesi. Saat ini, hanya beberapa SMP Negeri di Surabaya yang sudah melaksanakan ujian online ini dengan satu sesi. Dilihat dari jumlah siswanya, SMP Negeri 10 Surabaya adalah sekolah yang memiliki jumlah peserta ujian yang banyak. Ini termasuk kemajuan yang luar biasa di SPENLUSA,” ungkapnya.
Tanggapan positif datang dari para siswa. Iin Dwi Ari Pratiwi misalnya, siswa kelas IX-F tersebut mengatakan bahwa ujian dengan menggunakan gawai mempunyai kemudahan dan kenyamanan tersendiri.
“Dengan ujian menggunakan gadget ini sangat memudahkan siswa, karena kita sudah terbiasa sehari-hari menggunakan gadget, bahkan dalam pembelajaran di sekolah. Jadi, saya tidak merasa kesulitan mengoperasikannya,” jelasnya. (Humas Dispendik Surabaya)