Jelang hajatan besar yakni dengan ditunjuknya Surabaya sebagai tuan rumah dalam Preparatory Committee Meeting 3 for UN Habitat III pada 25-27 Juli mendatang tentunya dibutuhkan sebuah kesiapan yang matan temasuk mempersiapkan para siswa menjadi delegasi para undangan nantinya.
Bersama Bagian Kerjasama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, kemarin Selasa (30/03) Dinas Pendidikan (Dispendik) lakukan seleksi kepada 200 pelajar SMA untuk menjadi delegasi. Seleksi yang berlangsung di ruang aula Bung Tomo kantor Dispendik dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Kerjasama Dra. Dewi Wahyu Wardani, M.Si.
Pada kesempatan ini, Dewi mengungkapkan mereka yang diseleksi minimal harus menguasi beberapa bahasa asing selain bahasa inggris sebagai bahasa utamanya untuk berkomunikasi. Dalam seleksi ini para siswa menunjukkan kemampuan speakingnya menggunakan beberapa bahasa asing.
Sultan salah seorang siswa dari SMAN 2 Surabaya mengaku meskipun hanya menguasai bahasa inggris namun dirinya juga memiliki kemampuan sedikit dalam menggunakan bahasa korea.
Menurutnya, pengalaman berkomunikasi menggunakan bahasa korea ia dapatkan ketika menerima pertukaran pelajar korea dalam misi kebudayaan sister city antara pemerintah kota Busan dengan Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu.
“Pengalaman berkomunikai dengan mereka dapat dijadikan sebuah modal utama dalam persiapan delegasi Prepcom ini”.
Preparatory Committee merupakan pertemuan persiapan menjelang konferensi PBB tentang pemukiman dan pembangunan perkotaan berkelanjutan yaiut Habitat III yang dibuka untuk semua anggota Negara PBB dan anggota dari agensi khusus dan internasional Atomic Energy Agency.
PrepCom akan dilaksanakan dalam tiga pertemuan sebelum pembukaan resmi Habitat III. Preparatory Committee 1 berlangsung pada 17-18 September 2014 di Amerika (USA), sedangkan untuk Preparatory Committee 2 dilaksanakan 14-16 April 2015, Nairobi, Kenya, dan Preparatory Committee 3 akan berlangsung 25-27 Juli 2016 di Surabaya.
Habitat III merupakan sidang ketiga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang permukiman dan pembangunan perkotaan berkelanjutan, dengan tujuan untuk memastikan komitmen bersama menuju pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Sidang ini difasilitasi oleh UN-Habitat dan akan diadakan di Quito, Ecuador pada 17-20 Oktober 2016.
Pada pertemuan ini, negara-negara anggota PBB akan berkesempatan untuk mendiskusikan New Urban Agenda yang memfokuskan pada kebijakan-kebijakan dan strategi untuk dapat secara efektif menghimpun kekuatan dan potensi dari urbanisasi. Untuk mencapai kesepakatan untuk menghadapi tantangan dan peluang di balik urbanisasi untuk pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dan menyepakati kebijakan perkotaan dan perumahan yang mempengaruhi masa depan kota.
Acara yang akan berlangsung pada 25-27 Juli mendatang diikuti oleh 2.500 peserta dari 136 negara dan berlangsung di Grand City Convex. (Humas Dispendik Surabaya)