Davina, tampak serius melakukan diskusi bersama teman sebangkunya, siswi asal SMPN 37 tersebut tengah asyik membicarakan persamaan rumus matematika X dan Y dalam pembinaan OSN yang digelar setiap hari kerja oleh Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya di ruang aula Bung Tomo. Selama hampir sebulan, Dispendik terus melakukan pembinaan kepada para peserta OSN agar mampu mengasah kemampuannya. Pembinaan OSN tersebut berlangsung mulai tanggal 12 November – 8 Desember 2015.
Kasi Kesiswaan Pendidikan Dasar (Dikdas) Tri Aji Nugroho, S. Kom menjelaskan para pelajar yang dilatih merupakan perwakilan dari 54 SMPN di Surabaya, mereka yang diikutkan dalam pembinaan ini akan dibina secara serius oleh dosen perguruan tinggi sesuai mata pelajaran (mapel) yang nantinya dilombakan dalam OSN. Mapel yang mendapatkan pembinaan meliputi IPA, IPS, dan Matematika.
“Setiap sekolah mengirimkan tiga orang siswa, jadi total peserta pembinaan OSN 162 siswa”.
Sementara itu, Kepala Bidang Dikdas Dra. Eko Prasetyoningsih, M. Pd menyampaikan pembinaan ini sebenarnya telah dilakukan oleh masing-masing sekolah, namun untuk memperdalam serta mengoptimalkan kemampuan para siswa, maka kami berupaya memfasilitasi dengan mendatangkan para pengajar professional.
“Kesempatan yang baik ini diharapkan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para siswa dalam meraih masa depan yang gemilang”, tutur Eko ketika tadi pagi (13/11) memberikana arahan kepada para peserta OSN yang tengah mendapatkan tambahan wawasan dari para Dosen.
Eko menambahkan, dalam rangka menyiapkan para generasi emas yang mandiri serta memiliki daya saing tinggi di era persaingan global, melalui pembinaan OSN ini diharapkan mampu melahirkan bibit-bibit baru sebagai calon penerus pemimpin bangsa.
Tidak hanya itu, mantan Kepala SDN Wonokusumo tersebut berujar pembinaan OSN ini juga merupakan sebuah wadah dalam memberikan kesempatan terhadap kemampuan para siswa di bidang akademik yang masih terpendam, kemudian dapat teraktualisasi secara positif.
Eko tidak mau nantinya para pelajar Surabaya menjadi tersisih dengan adanya persaingan global apalagi kran MEA tahun depan sudah terbuka lebar oleh karena dirinya menghimbau agar pelajar Surabaya terus meningkatkan kemampuannya di berbagai bidang, baik pada bidang akademis maupun non akademis.
“Sekolah merupakan kebutuhan pribadi, oleh karena itu kalian harus berjuang keras untuk memperjuangkan nasib kalian sendiri dalam meraih sebuah kesuksesan”, pungas Eko. (Humas Dispendik Surabaya)