Acapkali Masa Orientasi Siswa (MOS) sering menjadi ajang untuk tebar pesona siswa, dengan berbagai macam cara mulai dari yang positif hingga hal yang negatif (bullying, plonco, dll) pada prinsipnya menunjukkan senioritas yang berlebihan.Penggunaan kata LOS merupakan sebuah upaya menghilangkan stigma negatif akan kesan perploncoan yang akhir-akhir ini marak berkembang di masyarakat.
Tadi pagi, Rabu (27/04) 700 ketua OSIS SMP dan MTs Se-Surabaya berkumpul di gedung Wanita Surabaya, mereka datang guna mengikuti serangkaian acara pembekalan Layanan Orientasi Siswa (LOS) yang digelar oleh Dispendik dalam rangka menyambut para siswa baru 2016.
Ketua Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) Khusnul Prasetyo menyampaikan, sekarang ini LOS bukan sebagai momok bagi siswa baru yang akan masuk ke lingkungan sekolah baru, melainkan LOS menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan sekaligus menanamkan kecintaan dan kebanggaan pada diri siswa.
“LOS bukan sebagai momok tetapi sebagai pemersatu antar pelajar se-Surabaya”, tutur Pras.
Dalam sambutannya, Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM berujar bahwa tema LOS kali ini ialah pelajar Surabaya berprestasi dan santun. Selain membuat senang dan bangga akan sekolah barunya, LOS juga dianggap mampu meningkatkan pemahaman orangtua dan siswa terhadap strategi pendidikan nasional, kebijakan program pendidikan kota Surabaya dan kegiatan intra/ekstra kurikuler di sekolah dalam Kurikulum 2013, memperkuat mental belajar siswa dalam mengikuti proses pendidikan yang hendak ditempuhnya dan menghadapi tantangan, mengenali serta menginformasikan layanan bantuan untuk membantu mengatasi permasalahan siswa demi kepentingan terbaiknya.
Mantan Kepala Bapemas Kota Surabaya tersebut juga berharap agar nantinya pada hari terakhir pelaksanaan LOS, sekolah mampu menghadirkan tokoh atupun para alumni yang telah sukses, tujuannya ialah dapat memotivasi para siswa menjadi sebuah generasi emas berakhlak mulia.
Di tempat yang sama, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Surabaya H. Fatchul Muid. SE. mengungkapkan LOS tidak boleh adanya perploncoan, ataupun kekerasan, namun kegiatan ini justru harus saling mengakrabkan antara para kakak kelas dan adik kelasnya. Selain itu, Cak Muid -panggilan akrab Fatchul Muid. SE- juga berpesan agar pendidikan bukan hanya mencetak para siswa menjadi pegawai ataupun pekerja melainkan menjadi enterpreneurship yang mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
“Hindari narkoba dan jangan merokok”, pungkas Cak Muid.
Sementara itu, Adrian Maulana Ketua OSIS dari SMPN 6 berpendapat bahwa kegiatan pembekalan LOS ini sangat bermanfaat terutama terkait manajemen waktu tentang pengelolaan sebuah kegiatan. Adrian juga berharap bahwa pelaksanaan LOS di sekolahnya tidak hanya sekedar mengenalkan lingkungan sekolah, lebih dari itu LOS kali ini diharapkan mampu memberikan pengaruh yang positif tentang pergaulan yang baik agar para siswa baru merasa lebih nyaman dan betah untuk belajar di sekolah.
“Kegiatan didalam LOS diharapkan mampu memberikan pengaruh positif pada siswa baru”. (Humas Dispendik Surabaya)