Kesiapan Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya dalam menggelar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online ditunjukkan dengan menyediakan infrastuktur layanan sambungan internet secara matang.
General Manager PT. Telkom Indonesia Wilayah Telekomunikasi Jatim Suramadu Aris dwi Tjahjanto menjamin server PPDB tidak akan lemot. PT. Telkom dalam hal ini telah menyediakan bandwith sebesar 200 200 MBps (Mega Byte per Second). Dengan kuota sebesar itu, server tidak akan lemot bila ada 10.000 pendaftar yang melakukan login secara bersama.
“Tahun lalu ada 8.000 siswa yang mendaftar pada saat bersamaan”, tutur Aris saat mengikuti konfrensi pers di Kantor Dispendik Surabaya, Rabu (24/06).
Telkom juga menyediakan wifi corner di 80 titik se-Surabaya. Wifi-id juga hampir tersedia di semua sekolah dan balai RW.
Koordinator aplikasi program PPDB dari ITS Victor Hariadi menambahkan, tahun lalu nyaris tidak ada kendala terkait sistem. Karena itu, tahun ini pihaknya tinggal mengatur ulang aplikasi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Dindik Surabaya. “Kebetulan tidak ada perubahan yang signifikan tahun ini. Tampilan laman juga kita buat sama untuk memudahkan masyarakat,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menuturkan, PPDB jalur kawasan yang akan dimulai pada 1 Juli mendatang tidak terlalu banyak perubahan kecuali mekanisme pemenuhan pagu. Dalam pemenuhan pagu tahun ini, siswa lebih diuntungkan. Sebab, jika tahun lalu pemenuhan pagu hanya dilakukan untuk siswa yang memilih sekolah dalam satu sub rayon, maka kini bebas.
Dia mencontohkan, siswa yang memilih dua sekolah bisa mengikuti pemenuhan pagu pada sekolah pilihan pertama meski pada pilihan kedua sudah diterima. Atau siswa tersebut tidak diterima sama sekali di dua sekolah pilihannya, maka dia tetap bisa mengikuti pemenuhan pagu di dua sekolah tersebut. “Jadi siswa bebas memilih untuk mengikuti pemenuhan pagu,” kata dia.
Bagi siswa yang sudah diterima di pilihan kedua dan ingin mengikuti pemenuhan pagu di sekolah pilihan pertama, lanjut Ikhsan, harus didahului dengan mengisi form pernyataan siswa. Form tersebut diperoleh saat daftar ulang di sekolah pilihan kedua. “Ini untuk mengantisipasi bangku kosong di sekolah pilihan kedua karena siswa mengikuti pemenuhan pagu di sekolah pilihan pertama,” tutur Ikhsan. (Humas Dispendik Surabaya)
49 total views, 1 views today