Satu kegiatan di antara ibadah puasa bagi siswa SMPN 23 adalah diadakannya Pondok Ramadan. Kegiatan membagikan takjil bagi pengguna Jalan Dr. Ir. Soekarno, atau dikenal Jalan MERR, merupakan satu agenda kegiatan tersebut. Acara yang dimotori pengurus OSIS, baik yang muslim maupun non-muslim, dan didampingi Pembina OSIS, Dra. Luky Riyadita, dilaksanakan Selasa sore (06/06), bertepatan jelang berbuka puasa.
Makna ibadah puasa sangat luas, dan sudah banyak kajian yang membicarakannya dari berbagai aspek dalam sudut pandang kehidupan. Namun dari luasnya aspek tersebut ada satu poin dari puasa tersebut yang memiliki makna yang paling dahsyat, yakni tentang berbagi yang tidak bisa dipisahkan dalam semangat berpuasa.
Dalam rangka menyemangati bulan Ramadan, dianjurkan bagi setiap manusia untuk saling berbagi. Berbagi dalam hal ini banyak macamnya, seperti berbagi rejeki, kebaikan, infaq, sodaqoh, kesempatan, dan lain-lain. Adapaun nilai-nilai berbagi tersebut dipertegas dengan adanya zakat yang harus ditunaikan bagi yang mampu.
Abdulloh Mas’ud, S.Ag., guru PAI SMPN 23, bahwa semangat berbagi harus selalu kita gelorakan terus menerus dalam kehidupan kita, khususnya para siswa. Bulan Ramadan yang selalu hadir setiap tahun, menyadarkan kita kembali pentingnya mengimplementasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut. Dengan demikian diri kita selalu melakukan dekonstruksi nilai untuk menanggalkan terhadap budaya-budaya egoisme dan individualisme yang melekat pada diri kita, tambahnya.
Masih menurut Mas’ud, berbagi kepada sesama–merupakan sifat yang sangat mulia, karena sifat ini memiliki makna solidaritas yang kuat terhadap aktualisasi manusia dalam menjalankan agama. Dengan berbagi yang dilakukan dengan cara ikhlas, sekaligus menggugah kesadaran baru manusia bahwa sebenarnya dalam diri manusia tidak bisa bergantung kepada dirinya sendiri. Manusia harus mampu interaksi dengan manusia lainnya dalam segala aspek kehidupan. Sifat berbagi yang dimiliki manusia merupakan bentuk pengejewantahan perekat manusia dengan manusia yang lain, pungkasnya. (Humas Dispendik Surabaya)