Guna mensukseskan hajatan besar yakni ditunjuknya Surabaya sebagai tuan rumah dalam Preparatory Committee Meeting 3 for UN Habitat III pada 25-27 Juli mendatang, Bagian Kerjasama dan Dispendik Pemkot Surabaya, sore tadi (01/06) kembali lakukan seleksi kepada 256 pelajar SMA untuk dijadikan L.O (Liason Officer) ataupun Volunterr.
Kasubag Kerjasama Luar Negeri Pemkot Surabaya Wawan menjelaskan, guna mencukupi kebutuhan L.O ataupun Volunterr yang nanti bertugas melakukan pendampingan kepada para delegasi dari negara-negara yang hadir dalam Prepcom UN Habitat 3, kami kembali menyeleksi 256 pelajar SMA untuk dijadikan L.O ataupun Volunterr.
“Para L.O nantinya harus mampu menguasai bahasa inggris secara aktif untuk berkomunikasi”.
Wawan menambahkan seleksi tahap II akan dilakukan per kelompok yang terdiri dari lima orang siswa. Kelompok-kelompok tersebut diberikan topik bahasan yang tidak sama antara kelompok satu dengan lainnya.
“Jika tidak lolos ada sebuah hikmah yang berharga nantinya, jadikan ini sebuah pelajaran yang berharga untuk lebih bermsengat meraih cita-cita”.
Sementara itu, Kasi Sarana dan Prasarana Dikmenjur Drs. Sigit Priyosembodo menyampaikan bahwa Preparatory Committee merupakan pertemuan persiapan menjelang konferensi PBB tentang pemukiman dan pembangunan perkotaan berkelanjutan yaiut Habitat III yang dibuka untuk semua anggota Negara PBB dan anggota dari agensi khusus dan internasional Atomic Energy Agency.
PrepCom akan dilaksanakan dalam tiga pertemuan sebelum pembukaan resmi Habitat III. Preparatory Committee 1 berlangsung pada 17-18 September 2014 di Amerika (USA), sedangkan untuk Preparatory Committee 2 dilaksanakan 14-16 April 2015, Nairobi, Kenya, dan Preparatory Committee 3 akan berlangsung 25-27 Juli 2016 di Surabaya.
Habitat III merupakan sidang ketiga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang permukiman dan pembangunan perkotaan berkelanjutan, dengan tujuan untuk memastikan komitmen bersama menuju pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Sidang ini difasilitasi oleh UN-Habitat dan akan diadakan di Quito, Ecuador pada 17-20 Oktober 2016.
Pada pertemuan ini, negara-negara anggota PBB akan berkesempatan untuk mendiskusikan New Urban Agenda yang memfokuskan pada kebijakan-kebijakan dan strategi untuk dapat secara efektif menghimpun kekuatan dan potensi dari urbanisasi. Untuk mencapai kesepakatan untuk menghadapi tantangan dan peluang di balik urbanisasi untuk pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dan menyepakati kebijakan perkotaan dan perumahan yang mempengaruhi masa depan kota.
Acara yang akan berlangsung pada 25-27 Juli mendatang diikuti oleh 2.500 peserta dari 136 negara dan berlangsung di Grand City Convex. (Humas Dispendik Surabaya)