Hari lahir Pancasila, 1 Juni 2016 dimaknai berbeda oleh siswa berprestasi SDN dari Bulak Rukem I. Tahun ini siswa diajak napak tilas tentang Bung Karno dan keluarganya. Belajar sejarah di Surabaya tidak kalah dengan belajar sejarah di Jakarta dan Yogyakarta. Surabaya kaya akan peninggalan sejarah dan perlu dikembangkan oleh Sekolah agar Surabaya kelak menjadi Sekolah Kebangsaan.
Bung Karno kecil. Lahir Kamis Pon, 6 Juni 1901 di Pandean IV/40 Surabaya. Rumah tempat lahir Bung Karno masih ada di daerah ini. Pandean IV mendapat julukan Kampoeng Bung Karno. Semasa kecil, Bung Karno pernah bersekolah di Jalan Kebun Rojo No. 10 yaitu sekolah HBS ( Hogere Burger School ) tahun 1915 – 1920. Tempat Sekolah Bung Karno telah diresmikan oleh Ibu Tri Rismaharini, M.T tgl. 6 Juni 1911 ( sekarang Kantor Pos Besar).
Semasa Muda Sukarno berguru di rumah HOS Tjokroaminoto, Peneleh VII/29-31. Sukarno remaja belajar Agama dan Ilmu Pengetahuan. Di rumah HOS Tjokroaminoto, Bung Karno banyak bertemu dengan tokoh-tokoh Nasionalis dan Agamis. Hos Tjokroaminoto mendapat julukan GURU PARA PENDIRI BANGSA. Tanggal 17 Agustus 1961 Bung Karno menghadiahkan rumah di Jalan Ngagel Jaya kepada Keluarga HOS Tjokroaminoto. Ayah Bung Karno R. Soekemi pernah menjadi guru di SDN Alun-Alun Contong I. Di tempat ini banyak ditemukan jejak sejarah orang tua Bung Karno.
Kepala SDN Bulak Rukem I Rudy Payitno menuturkan, untuk menanamkan nilai-nilai budaya dan Pancasila para siswa perlu dikenalkan ke tempat-tempat bersejarah, apalagi mengingat Surabaya terkenal dengan kota yang penuh dengan berbagai peninggalan tempat bersejarah, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
“Sudah sewajarnya sekolah sebagai lembaga pendidikan harus menjadi garda terdepan bagi penanaman nilai-nilai Pancasila”
Rudy menambahkan, Kelima sila dalam Pancasila bukanlah kalimat tanpa makna. Bila dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan cerminan bagi kita dan generasi muda untuk selalu berbuat baik, jujur, dan tanpa pamrih. Selamat Hari Lahir Pancasila. JASMERAH (Jangan Melupakan Sejarah). (Humas Dispendik Surabaya)