Berbagai program bersifat inspiratif sekaligus inovatif menjadikan Surabaya terus berbenah dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Hal tersebut tak lepas atas visi pendidikan Surabaya sebagai barometer dan inspirator pendidikan nasional.
Tadi pagi (15/09) bertempat di ruang R. H. Oemar Said Cokroaminoto Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menerima kunjungan dari para tim juri Widya Karya Nugraha (WKN) 2015. Kedatangan tim juri tersebut bertujuan untuk mengetahui secara langsung tentang implementasi program-program inovasi Dispendik.
Widya Karya Nugraha (WKN) adalah Penganugrahan supremasi penghargaan di Bidang Pendidikan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada instansi pemerintah, lembaga perseorangan, ataupun para tokoh yang memiliki komitmen, gagasan, inovasi, kreativitas serta karya nyata melakukan pemberdayaan dan pencerdasan secara tulus iklas yang diwujudkan dalam bentuk pikiran, karya inovatif, serta berkelanjutan dalam mengabdi bagi kemajuan dunia pendidikan.
Pada kesempatan ini, Kadispendik Ikhsan mengutarakan sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta, Surabaya memiliki 35.000 guru, 1.725 sekolah serta 531.377 siswa. Hal tersebut tentunya membutuhkan sebuah sistem yang saling terintegrasi antara satu dengan yang lainnya.
Mulai dari pengembangan kompetensi guru, peningkatan kualitas siswa, penyediaan sarana dan prasarana yang berkualitas sampai pada peningkatan peningkatan kualitas sekolah.
Mantan Kepala Bapemas dan KB tersebut menjelaskan untuk memenuhi semua kebutuhan pendidikan dalam sebuah sistem yang saling teringrasi, sampai saat ini Dispendik telah melahirkan 15 program inovasi pendidikan di Surabaya. Kelima belas inovasi program pendidikan tersebut diawali dengan membangun sistem database yakni profil sekolah. Lima belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, Aplikasi Gaji Online, dan P2KGS.
Sementara itu, Dr. Sukesi, MM salah seorang juri WKN mengapresiasi atas berbagai inovasi program pendidikan yang telah dikembangkan Surabaya, menurutnya program-program tersebut dapat menginspirasi daerah lain untuk bersama mengembangkan.
Berbeda dengan Sukesi, Prof. Rudi Handoko juri lainnya berpendapat bahwa keberhasilan Surabaya dalam melahirkan inovasi program pendidikan tentunya harus diimbangi dengan prestasi para siswa baik secara akademik maupun non akademik.
Menanggapi hal tersebut, Ikhsan berpendapat bahwa keberhasilan dan kesuksesan para siswa harus dilatarbelakangi dengan semangat kerja keras, pantang menyerah dan tentunya harus menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran.
“Sampai tahun ini prestasi siswa Surabaya baik pada bidang akademis maupun non akademis mencapai 5.344, prestasi tersebut meliputi prestasi tingkat kota sampai internasional”, pungkasnya. (Humas Dispendik Surabaya)