Tadi pagi (09/02) bertempat di SMKN 1 Surabaya, belasan proktor dan teknisi utama dari 40 sekolah SMA dan SMK tambahan yang akan mengikuti pelaksanaan UNBK 2016 mendapatkan pelatihan dari Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya.
Kepala Bidang Dikmenjur Drs. Sudarminto, M. Pd menuturkan total ada 619 sekolahan yang ditetapkan ikut UNBK. Data ini sudah final. Dari 619 sekolahan itu, 134 SMA, 104 SMK, dan sisanya MA serta SMP dan MTs.
Sudarminto berujar, untuk menyamakan persepsi maka kita latih para proktor dan teknisi utama, agar nantinya waktu simulasi sekolah tambahan tersebut memiliki pemahaman yang sama dengan sekolah-sekolah lain yang telah terlebih dahulu menerapkan sistem UNBK di tahun 2015.
“Dengan demikian semoga pelaksanaan UNBK nantinya berjalan lancar”.
Mantan Kepala SMAN 16 tersebut juga menyampaikan, sebelum sekolah tersebut mendaftarkan diri keTesting Center ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yakni pertama prioritas sekolah terlebih dahulu menyiapkan kebutuhannya sendiri, seperti memiliki komputer yang sesuai dengan juknis yang ditentukan kemudian melakukan pengecekan spesifikasinya. Komputer juga bisa dipinjam dari siswa.
Kedua, menjalin koordinasi yang baik dengan yayasan ataupun lembaga bagi sekolah swasta untuk menyiapkan pelaksanaan UN-CBT. Ketiga, dapat bergabung dengan sekolah-sekolah lain yang telah memiliki fasilitas memadai dalam pelaksanaan UN-CBT nantinya. Dan yang keempat, baru jika tidak memperoleh sekolah penggabung dan Dispendik telah mencarikan dengan sekolah terdekat juga masih belum terfasilitasi, baru nantinya akan difasilitasi melalui Testing Center.
“Ditingkat persiapan pelaksanaan UNBK, SMA dan SMK hanya memasuki tahap yang ketiga, yakni sekolah-sekolah yang kurang memiliki fasilitas kini telah bergabung dengan sekolah mandiri.”.
Pelaksanaan UN-CBT nantinya akan berlangsung semi online. Secara teknis sistem UNBK nanti akan berlangsung semi online. Mekanismenya Server lokal mendownload paket soal (sinkronisasi), daftar peserta tes secara online denganmenggunakan akses internet beberapa hari sebelum hari H, kemudian peserta tes mengakses tes secara offline ke server lokal.Hasil jawaban peserta dikirimkan secara online (upload) setelah tes berlangsung ke server pusat.
Selesai ujian nantinya pengawas ruangan akan mengumumkan ujian sudah berakhir dan meminta peserta untuk meninggalkan ruang ujian, kemudian proktor mengecek dan menlog out Exam browser seluruh client, selanjutnya proktor melakukan Upload data jawaban ke server pusat. Proktor dan Pengawas mengisi dan menandatangani berita acara.Teknisi/Sekretariat mengupload Berita Acara dan Daftar Hadir (setelah ditandangani oleh Kepala Sekolah) ke web.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Surabaya Bahrun menambahkan, di sekolahnya ada 970 siswanya yang akan mengikuti UNBK. “Selain itu ada siswa dari SMPN 32, SMP Kartika I, SMK Siti Aminah dan SMK Ganseha 2 akan mengikuti UNBK di sini (SMKN 1),” papar Bahrun.
Ada ratusan komputer disiapkan di 8 ruangan di SMKN 1. Selain itu didukung laptop milik siswa yang sebelumnya dikarantina.
Terpisah, penambahan jumlah sekolah di Surabaya mempengaruhi angka keberadaan sekolahan di Jatim yang siap UNBK. Sebelumnya di Jatim terdapat 1.306 sekolahan sebagaimana evaluasi dua pekan lalu.
Angka ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu hanya ada 243 penyelenggara UNBK sebagai percontohan. Sekarang menjadi 1.306 lembaga, ditambah 40 lagi sekolahan di Surabaya.
Kepala Dindik Jatim Saiful Rachman menyebut, penambahan jumlah sekolah peserta UNBK menjadi penanda lembaga pendidikan di Jatim semakin akrab dengan teknologi. “Kota Surabaya paling antusias (ikut UNBK) tahun ini,” jelasnya. (Humas Dispendik Surabaya)