Dalam suasana mendung pekat dan hujan pagi yang cukup deras mengguyur Kota Surabaya, Senin (18/7), tidak mengurangi semangat dan antusias para para orangtua untuk mengantarkan anak-anak mereka pada hari pertama masuk sekolah. Kepedulian mereka diwujudkan dengan mau berbasah-basah untuk menerobos lebatnya hujan pada pagi hari agar anak-anak mereka tidak terlambat masuk sekolah.
Hal tersebut menindaklanjuti imbauan Mendikbud Republik Indonesia, Anies Baswedan, melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2016 tentang hari pertama sekolah yang ditujukan untuk Gubernur dan Bupati/Walikota Seluruh Indonesia, Dispendik Kota Surabaya turut mendukung dengan mengimbau kepada seluruh jajaran tingkat sekolah untuk merespons imbauan tersebut dengan menyongsong kehadiran siswa dan orangtua di sekolah.
Kadispendik Kota Surabaya, Dr. Ikhsan, S.Psi., M.M., menuturkan bahwa imbauan tersebut diharapkan dapat membuka pola pikir orangtua bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi anak yang tidak bisa dipandang remeh. Sekaligus, dapat melihat perkembangan belajar si anak dari dekat. Hal ini dapat dipandang sebagai kultur dan nilai budaya yg harus dikembangkan. Hendaknya hubungan dengan anak, antar anak ke sekolah sebagai suatu budaya, tambah Ikhsan.
“Oleh karena itu, kepada para orangtua untuk menyikapi Surat Edaran Menteri Anies Baswedan tersebut sebagai sebuah kultur dan budaya yang harus dikembangkan, bukan hanya dari sisi peraturan semata. Sebab, tumbuh kembang anak di sekolah tidak boleh luput dari perhatian para orangtua.”, pungkasnya.
Nyonya Yusuf Mulyanto, orangtua Arauna Kristiani Mulya, Kelas VII-i, disela-sela guyuran hujan menuturkan bahwa sebelum bekerja dirinya menyempatkan waktu untuk mengantarkan anaknya. Hal ini sebagai rasa terima kasih atas diterima anaknya sebagai siswa di SMPN 23, sekaligus sebagai support untuk memberikan semangat agar anaknya lebih percaya diri.
“Sebagai rasa terima kasih, saya akan support anak dan mendukung program-program sekolah.”, tambahnya.
Sementara itu, Dra. Elly Dwi Pudjiastuti, M.Pd., Kepala Sekolah SMPN 23, dalam pembukaan LOS mengatakan dari sisi internal keluarga, hubungan antara anak dengan orangtua menjadi lebih baik, di samping komunikasi antara orangtua dengan pihak sekolah lebih terbangun. Komunikasi antara orangtua dengan sekolah lebih intensif karena orangtua telah memercayakan pendidikan anaknya kepada sekolah.
“Manfaat yang tak kalah penting adalah orangtua telah memberikan kepercayaan kepada si anak untuk melakukan kegiatan belajar di luar rumah. Dalam hal ini orangtua telah memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar dalam lingkungan formal yang lebih terstruktur, jadwalnya ketat, program ketat, jika belajar di rumah kan fleksibel.”, imbuh Elly.
MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) Kelas VII baru dilaksanakan mulai Senin, 18 Juli sampai dengan Rabu, 20 Juli 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah, program sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler. Sifat kegiatan ini menitikberatkan edukatif dengan prinsip kasih sayang, tanpa ada pemaksaan, kekerasan, balas dendam dan lain-lain. Hadir dalam rangka monitoring pelaksanaan MPLS, Drs. Martijan, S.H., M.Hum., Pengawas Dikmenum Dispendik Kota Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)