Sebanyak 400 anak putus sekolah hasil outreach Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendapatkan sosialisasi tentang pendidikan non formal kejar paket yang diselenggarakan Dinas Pendidikan (Dispendik). Mereka nantinya mendapatkan fasilitas pendidikan gratis pada Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) yang tersebar di wilayah Surabaya.
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, Kesenian dan Olahraga Pendidikan (PDKOP) Thussy Aprillyandari, mengungkapkan tidak hanya pendidikan gratis, namun Pemkot Surabaya melalui Dispendik juga memberikan pelatihan vokasi agar mereka siap menghadapi dunia kerja.
“Seluruh kebutuhan alat tulis dan seragam juga akan diberikan kepada peserta didik, mereka ketika lulus juga kemudian akan disalurkan pada perusahaan-perusahaan,” ungkap Thussy, Jumat (30/08/2019).
Thussy menerangkan, ada empat hal intervensi Pemkot Surabaya untuk meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan anak putus sekolah ini. Pertama, yakni dengan memberikan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) baik secara personal maupun maupun kepada lembaga guna mewujudkan pendidikan gratis yang berkualitas.
Kedua, yakni Pemkot Surabaya telah membuka Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Negeri sehingga membantu PKBM dalam peningkatan mutu peserta didik. SKB Negeri ini berbentuk Satuan Pendidikan Non Formal Sejenis yang akan menyelenggarakan Pendidikan Kejar Paket Vokasional. SKB berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional, serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Peserta didik SKB Negeri akan mendapatkan ijazah program kesetaraan paket C. Selain itu, peserta juga mendapat sertifikat pelatihan dan uji kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (LSP BNSP) atau Lembaga Sertifikasi Kompetensi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (LSK Kemendikbud). Untuk lokasi kegiatan belajar mengajar, SKB akan dipusatkan di SMPN 60 Jl. Kalilom Lor Indah Surabaya.
Jenis vokasi pelatihan yang tengah dipersiapkan untuk anak putus sekolah. Yakni, Pelatihan Otomotif Roda 2, Pelatihan Otomotif Roda 4, Pelatihan Olahan Pangan / Tata Boga, Pelatihan Barista, Pelatihan Komputer Autocad, Pelatihan Operator Alat Berat, Pelatihan Tata Busana, serta Pelatihan Musik.
Ketiga, Pemkot Surabaya terus berupaya memberikan motivasi kepada anak putus sekolah melalui pelatihan-pelatihan kurus agar kelak menjadi orang yang sukses. Kemudian, yang keempat adalah khusus kepada peserta didik kejar paket C akan dilakukan penjaringan bakat dan minatnya sesuai dengan keahlian yang dimiliki masing-masing peserta didik. (Humas Dispendik Surabaya)