Predikat Surabaya sebagai salah satu kota di Indonesia yang banyak menorehkan sejumlah prestasi di dalam bidang pengembangan E-Government serta Learning City menarik perhatian salah satu kota negara tetangga untuk melakukan studi banding terhadap capaian yang selama ini telah dicapai kota terbesar nomer dua di Indonesia ini.
Siang tadi, Selasa (17/07/2018) Majlis Bandaraya Petaling Jaya, Malaysia melakukan kunjungan untuk menimba ilmu ke Kota Surabaya.
Johary Bin Anuar, Pejabat Timbalan Datuk Badar, Majlis Bandaraya Petaling Jaya dalam sambutannya menyampaikan, Surabaya menjadi tujuan kunjungan karena dinilai telah sukses dalam menerapkan pembangunan kotanya, hal tersebut terlihat dari banyaknya penghargaan yang telah diterima, salah satunya yaitu sebagai satu-satunya kota di Indonesia yang menerima penghargaan Learning City dari UNESCO.
Johary juga menyampaikan apresiasinya kepada Kota Surabaya yang telah meningkatkan kualitas pembelajaran untuk para warganya. Ia berharap dengan kunjungannya kali ini, pihaknya dapat mempelajari lebih dalam mengenai inovasi-inovasi di bidang pendidikan yang telah dilaksanakan di Kota Surabaya, sehingga nantinya dapat diadopsi dan diterapkan di Bandaraya Petaling Jaya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Surabaya, M. Taswin menjelaskan secara singkat profil Kota Surabaya kepada 24 Anggota delegasi Majlis Bandaraya Petaling Jaya.
Dalam paparannya M. Taswin menjelaskan upaya pemerintah dalam mengembangkan konsep Learning City, tidak lepas dari peran aktif warga Kota. Ia mencontohkan kampung pendidikan yang warga setempat menyepakati waktu-waktu belajar bagi anak-anaknya.
Tidak hanya itu, M. Taswin juga menyampaikan pendidikan gratis juga diberikan kepada warga kota mulai dari jenjang SD hingga SMP. Penyediaan sarana dan prasarana dalam rangka mewadahi bakat dan potensi siswa telah tersedia dengan lengkap, mulai dari infrastruktur, sarana prasarana sekolah, fasilitas umum sampai pemberian beasiswa bagi warga yang tidak mampu.
M. Taswin melanjutkan, Pemkot Surabaya juga menyediakan fasilitas Rumah Bahasa dan Rumah Matematika, yang dapat dijumpai di kompleks Balai Pemuda. Pemot Surabaya mendorong masyarakat lebih mencintai pelajaran bahasa dan matematika, saat ini tidak kurang dari 13 bahasa dapat dipelajari di Rumah Bahasa secara gratis. Sedangkan Rumah Matematika menawarkan konsep belajar dengan cara yang menyenangkan dengan diselingi beragam permainan, sehingga anak-anak dapat lebih bersemangat saat belajar matematika.
Menurut Taswin, Rumah Bahasa merupakan contoh konkret peran aktif warga Kota Surabaya dalam meningkatkan kualitas kotanya, para pengajar di Rumah Bahasa merupakan relawan yang bersedia mengajar bahasa kepada masyarakat. Relawan bahasa tersebut datang dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, akademisi, maupun konsulat jenderal dari negara-negara sahabat.
Acara diakhiri dengan pertukaran cindera mata yang dilanjutkan ramah tamah dan tanya jawab antara Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan rombongan Dewan Bandaraya Majlis Bandaraya Petaling Jaya. (Humas Dispendik Surabaya)