Pengelolaan Bantuan Operasional Pendidikan BOP PAUD yang sistematis serta didukung dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjadikan pendidikan non formal di Surabaya berkembang secara pesat baik dari sisi lembaga maupun peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Siang tadi, Jumat (06/07/2018) dalam rangka kaji terap pendidikan non formal, Dinas Pendidikan Kota Pekalongan kunjungi Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik). Rombongan di terima langsung oleh Kabid PAUD, Penmas, Kesenian dan Olahraga Pendidikan Siti Asiyah Agustini didampingi Kasi Penmas Thussy Apriliyandari di ruang H.O.S Cokroaminoto.
“Pada kesempatan ini kami ingin mempelajari banyak hal terutama terkait pengelolaan BOP tidak hanya kepada lembaga namun juga pemberian bantuan kepada guru ngaji dan sekolah minggu”, ujar Kasie Peserta Didik dan Pembangunan Karakter PAUD PNF Disdik Pekalongan.
Ia berharap pihaknya mendapatkan informasi dan pengalaman yang bermanfaat sehingga nantinya dapat diterapkan di Kota Pekalongan.
Sementara itu, Thussy menerangkan sejak tahun 2013 Dispendik telah menerima BOP PAUD dari pemerintah pusat untuk disalurkan kepada lembaga-lembaga. BOP tersebut diberikan secara bergiliran kepada lembaga serta pengelolaannya telah tersistem.
“Untuk memantau perkembangan pembelajaan dari pemerintah ke lembaga, Dispendik memiliki tim manajemen yang menangani hal tersebut”.
Hari menambahkan, bantuan peningkatan mutu tidak hanya diberikan kepada pendidik PAUD namun guru ngaji dan kelas minggu juga mendapatkannya. Menurutnya para guru ngaji dan sekolah minggu tersebut mendapatkan bantuan 300.000/bulan.
“Pemkot Surabaya juga memberikan bantuan kepada 12.000 guru ngaji dan sekolah minggu dengan total anggaran mencapai 43, 2 Milyar per tahunnya”, pungkas Thussy. (Humas Dispendik Surabaya)