Pentingnya pengembangan karakteristik siswa merupakan sebuah landasan dalam mencetak para generasi emas bangsa yang tidak hanya unggul secara prestasi namun juga memiliki ahlak mulia. Hal tersebut juga menjadi sebuah dasar dalam menentukan progam pendidikan di sebuah daerah.
“Untuk menjadikan guru dan siswa nyaman di sekolah, sekolah di Surabaya telah menjadi sekolahnya manusia yang didampingi gurunya manusia yang didalamnya terdapat para siswa juara”, ungkap Kadispendik Ikhsan ketika diskusi panel dengan para guru sekolah alam se-Indonesia, Sabtu (14/10) di SAIM.
Ikhsan juga mengungkap pentingya membangun karakter siswa melalui berbagai kegiatan seperti kegiatan pramuka, LDKS, Ngosek bersama, bersih-bersih pantai, literasi membaca kitab suci, sampai dengan terselenggaranya kampung pendidikan.
“Kepedulian masyarakat dalam mengawal para calon generasi emas bangsa dibutuhkan adanya sebuah kolaborasi bersama”.
Sementara itu, Prof. Dr. Warsono yang juga menjadi panelis menerangkan pendidikan adalah sebuah perubahan. Menurutnya untuk menyiapkan para agent of change harus terdapat inovasi dan kreativitas dalam mendidik para siswa.
“Kemampuan berpikir kritis harus dibangun dan ditumbuhkan mulai dari anak-anak, karena dengan bepikir kritis anak-anak menjadi kratif”.
Rektor UNESA tersebut menambahkan, bahwa guru juga harus mampu membangun stimulus anak untuk bertanya. Dengan demikian akan banyak lahir anak-anak kreatif dan inovatif yang siap menghadapi tantangan zaman ke depan. (Humas Dispendik Surabaya)