Para pelaku UKM yang tergabung dalam Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda menggelar pameran produk untuk memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 725 di Kaza City Mall Surabaya, Sabtu (02/06/2018). Gelar produk itu diikuti oleh 160 pelaku usaha atau UKM, yang terdiri dari 40 UKM food dan 120 lainnya non food.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turut hadir dalam gelar produk itu. Ia mengunjungi satu persatu stand yang memajang berbagai produk UKM itu. Bahkan, Wali Kota Risma juga berkali-kali memberi saran dan masukan untuk pengembangan produk para pelaku UKM. Ia pun terlihat memborong beberapa produk UKM itu.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menceritakan susahnya memulai program Pahlawan Ekonomi pada tahun 2010 silam. Saat itu, ia mengaku sempat shock dan kaget karena barang yang dihasilkan jelek semuanya. “Namun, minggu kedua hasilnya sudah lebih bagus, sehingga dari situlah saya semakin optimis bahwa warga Surabaya pasti bisa mengembangkan ekonominya,” kata Wali Kota Risma.
Dengan berjalannya waktu, program Pahlawan Ekonomi semakin berkembang dan perekonomian Kota Surabaya semakin maju. Bahkan, pada awal ia menjabat tahun 2010, Pendapatan Asli Daerah (PAD)Kota Surabaya masih di kisaran Rp 19 miliar per tahun, tapi sekarang sudah mencapai Rp 5 triliun per tahun.
“ Itu dari pajak-pajak itu. Artinya ekonomi di Surabaya terus bergerak, jika kota maju dan besar tapi warganya hanya jadi penonton dan bukan pelaku usaha, maka yang menikmati perputaran uang adalah orang lain. Makanya, saya ingin warga Surabaya menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada para pelaku usaha dan UKM di Kota Surabaya untuk terus belajar dan berinovasi. Sebab, ketika masuk di dunia industri kreatif, tidak boleh mengenal kata berhenti dalam belajar dan berinovasi. “Kalau kita tidak kreatif dalam mengembangkan usaha kita, maka orang akan malas untuk membeli barang kita. Jadi, jangan banyak bicara, tapi harus banyak bekerja. Siap ibu-ibu?” tanya Wali Kota Risma yang disambut kata “Siap” oleh para pelaku UKM.
Wali Kota Risma juga mengajak para pelaku usaha dan UKM untuk terus bergerak untuk menuju perubahan di masa depan. Sebab, jika tidak ada gerakan, maka tidak akan ada perubahan di Kota Surabaya. “Tidak ada rejeki yang datang tiba-tiba. Mana ada hujan uang. Industri kreatif ini tidak akan pernah mati, jadi ayo bergerak. Saya juga begitu, kalau saya gak gerak, Surabaya tidak akan berubah. Saya ingin warga Surabaya sejahtera,” tegas Risma.
Menurut Wali Kota Risma, memang saat ini sudah banyak perkembangkan dan kemajuan dari Pahlawan Ekonomi. Beberapa produknya pun sudah banyak yang diekspor, sehingga Wali kota perempuan di Kota Surabaya ini juga mengaku senang dengan perkembangan itu. “Tapi, jangan cepat puas. Pemkot terus memfasilitasi para pelaku UKM ini, termasuk stand penjualannya di berbagai tempat di Surabaya. Di mal-mal hampir semuanya kita sudah punya stand,” kata dia.
Selain di mal-mal, Wali Kota Risma juga mengaku terus menambah stand penjualan produk UKM Surabaya, termasuk di park and ride dan beberapa tempat lainnya. “Kami terus berkomitmen mengembangkan ini,” tegasnya.
Sementara itu, Dennis Adishwara yang selalu menjadi mentor Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda mengatakan para pelaku UKM Surabaya sudah memiliki bekal dasar untuk membuat produk yang berdaya saing di pasaran. Makanya, ia juga meminta supaya para pelaku UKM itu tidak hanya memasarkan produknya di dunia nyata, tapi juga harus dipasarkan di dunia maya atau sosial media.
“Produk UKM itu harus memiliki nilai tambah dan keunikan dalam membuat produk. Bahkan, kalau bisa khusus untuk yang makanan, harus membuat produknya supaya lebih awet tanpa bahan pengawet, hal itu bisa disiasati ketika memasaknya atau pengemasannya. Jika itu bisa dilakukan, maka pasti produk itu akan gampang masuk di berbagai daerah,” tegasnya.
CEO Layaria ini juga mengaku sudah mencicil pemasaran produk UKM Surabaya ke daerah-daerah lainnya. Sebab, ia ingin tahu market Jakarta, market Semarang dan daerah lainnya tentang hasil produk UKM Surabaya. “Ternyata hasilnya positif, mereka juga memberikan masukan-masukan yang konstruktif, sehingga saya bisa menyampaikan masukan hasil temuan itu kepada para pelaku UKM di Surabaya, ini juga untuk evaluasi dan meningkatkan produk kita. Tapi yang pasti, tanggapannya positif banget,” pungkasnya. (Humas Dispendik Surabaya)