Hari Pendidikan Nasional kita rayakan sebagai hari kesadaran tentang pentingnya kualitas manusia. Presiden Jokowi menggariskan bahwa Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani dunia dan akan berhasil dalam berbagai kompetisi era global jika tinggi kualitas manusianya. manusia yang terdidik dan tercerahkan adalah kunci kemajuan bangsa. Segala capaian yang kita raih sebagai individu maupun sebagai bangsa kolektif tak lepas dari persinggungan dengan pendidikan. Mutu dan jenjang pendidikan berdampak besar pada ruang kesempatan untuk maju dan sejahtera. Maka memastikan setiap manusia Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang bermutu sepanjang hidupnya sama dengan memastikan kejayaan dan keberlangsungan bangsa.
Keterampilan utuh yang dibutuhkan oleh anak-anak Indonesia di abad 21 ini mencakup tiga komponen yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi. Karakter terdiri dari dua bagian. Pertama, karakter moral, sesuatu yang sering kita bicarakan. Karaker moral itu antara lain adalah nilai Pancasila, keimanan, ketakwaan, intergitas, kejujuran, keadilan, empati, rasa welas asih, sopan santun. Yang kedua dan tak kalah pentingnya adalah karakter kinerja. Di antara karakter kinerja adalah kerja keras, ulet, tangguh, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, dan kepemimpinan. Kita ingin anak-anak Indonesia menumbuhkan kedua bagian karakter ini secara seimbang. Kita tak ingin anak-anak Indonesia menjadi anak yang jujur tapi malas, atau rajin tapi culas.
Keseimbangan karakter baik ini akan menjadi pemandunya dalam menghadapi lingkungan perubahan yang begitu cepat. Literasi dasar menjadi komponen kemampuan abad 21 yang perlu kita perhatikan berikutnya. Literasi dasar memungkinkan anak-anak meraih ilmu dan kemampuan yang lebih tinggi serta menerapkannya kepada kehidupan hariannya. Bila selama ini kita berfokus pada literasi baca-tulis dan berhitung yang masih harus kita perkuat, maka kini kita perlu pula memperhatikan literasi sains, literasi teknologi, literasi finansial dan literasi budaya.
Dalam kesempatan upacara peringatan Hardiknas di Halaman Taman Surya, tadi pagi (02/05) Wali Kota Surabaya Tri Rismahari menyampaikan bahwa memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) para pelajar diharapkan untuk tidak cepat menyerah dan puas akan hasil yang didapatkan selama mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Risma -panggilan akrab Wali Kota Tri Rismaharini- juga berpesan agar para pelajar Surabaya harus menunjukkan bahwa dirinya mampu menjadi pemimpin ataupun siswa berprestasi tidak hanya di tingkat kota ataupun nasional namun juga di tingkat dunia.
“Arti pengertian modern bukan menggunakan narkoba, namun arti pengertian modern yang sesungguhnya ialah maju di segala bidang”.
Pada Momentum Hardiknas, orang nomer satu di jajaran Pemkot Surabaya juga menyerahkan beragam penghargaan kepada para guru, kepala sekolah, dan pengawas berprestasi tingkat kota. Risma juga menyerahkan piagam penghargaan kepada para juara OSN, siswa terbanyak menyelesaikan program tantangan membaca, dan sekolahan yang memiliki perpustakaan terbaik. Dan ditambah lagi penyerahan penghargaan kepada para para juara PTK PAUDNI Berprestasi TK. Kota Surabaya yang juga menjadi juara provinsi serta lembaga kursus pelatihan serta diberikannya penghargaa program lifeskill pada anak SMA yang tidak mampu.
Sementara itu, Nurseno Kepala SMAN 6 mengaku bangga akan prestasi yang diraihnya yakni menjadi kepala sekolah berprestasi. Dirinya tidak menyangka mampu meraih penghargaan tersebut meskipun telah melalui proses tes yang cukup rumit.
“Semoga penghargaan ini menjadi motivasi untuk dapat terus meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya”.
Di sis lain, Akhmad Suharto kepala SMPN 26 mengaku cukup puas dengan prestasi sekolah yang diraihya yakni menjadi juara pertama perpustakaan sekolah terbaik. Akhmad Suharto berjanji akan terus meningkatkan minat baca para siswa-siswinya dengan fasilitas perpustakaan yang terus ditingkatkan.
“Predikat Surabaya sebagai kota literasi harus kita imbangi dengan upaya terus meningkatkan minat baca para pelajar di sekolah”.
Kemeriahan peringatan Hardiknas semakin semakin semarak dengan penampilan tarian kuda lumping yang dibawakan oleh 500 pelajar SD se-Surabaya dan tim paduan suara SMPN 26 yang juga turut membawakan lagu-lagu nasional saat upara peringatan Hardiknas. (Humas Dispendik Surabaya)