Selasa pagi (6/1) Kelsie Prabawa Sear dan Danau Tanu, dua mahasiswa dari The University of Western Australia (UWA) berkunjung di SMPN 23. Didampingi oleh Bram Azaino, satu di antara pegiat Tunas Hijau Indonesia, mereka berdua hadir di sekolah yang baru menyabet titel sebagai The Best Surabaya Eco School 2014 pada tingkat SMP Negeri/Swasta se-Surabaya, kerjasama Pemkot Surabaya, PJB PT PLN, dan Tunas Hijau Indonesia. Selain Kepala Sekolah, Dra. Elly Dwi Pudjiastuti, M.Pd., turut menyambut tamu adalah Kun Mariyati, S.Pd., dan Lies Kardiyanti, S.Pd., M.Pd., keduanya sebagai pegiat dan penanggung jawab PLH.
Kelsie menuturkan bahwa kunjungannya bertujuan untuk melihat dan memotret dari dekat tentang bagaimana pelaksanaan program Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di SMPN 23. Isu-isu tentang produk unggulan sekolah, kantin sehat, UKS, sampah pastik, konservasi air, dan penanaman pohon merupakan catatan penting yang perlu digali sebagai bahan pelengkap data kajian dan penelitian Pendidikan Lingkungan Sekolah dalam rangka meraih pendidikan jenjang S3 di almamaternya.
“SMPN 23 adalah sekolah yang paling bersih dan enak. Saya senang sekali melihat kegiatan untuk peduli lingkungan hidup. Saya harap semua sekolah di Indonesia bisa menjadi Eco School seperti SMPN 23 ini.”, tutur Kelsie disela-sela minum Es Kepo setelah keliling ke beberapa area sekolah. Sementara Danau Tanu, teman Kelsie, sibuk memotret beberapa objek yang berkait dengan PLH, seperti slogan-slogan yang digantung di berbagai sudut dinding sekolah maupun kelas, atau di tempat-tempat srategis yang lain.
Dra. Elly Dwi Pudjiastuti, M.Pd., Kepala SMPN 23, memaparkan kepada tamunya bahwa PLH bertujuan untuk membentuk karakter semua warga sekolah agar peduli terhadap lingkungan, baik lingkungan sekolah, lingkungan rumah, atau pun lingkungan masyarakatnya. Jika semuar warga sekolah dapat mengelola lingkungan dengan baik, maka dapat dipastikan bahwa bumi ini dapat terselamatkan dari bahaya-bahaya yang mengancam. Misalnya, bahaya banjir, erosi, kekeringan, kemiskinan, dan berbagai polusi, baik polusi air, polusi tanah, maupun udara. Itu semua tentu akan mengancam kehidupan manusia, tambah Elly. (Humas Dispendik Surabaya)