Awarding Surabaya Eco School 2016 adalah acara pamungkas gelaran program Surabaya Eco School yang telah dilaksanakan selama tiga bulan. Acara yang dihelat oleh Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya, didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Hotel Mercure Grand Mirama, PT Dharma Lautan Utama, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dan PO Mentari Pagi, diselenggarakan di Lt. 6 Gedung Sawunggaling Pemkot Surabaya, Sabtu pagi (3/12). Hadir pada acara tersebut, Walikota Surabaya, jajaran dinas terkait, dan para pendukung program.
Acara puncak yang digelar rutin setiap tahun adalah dalam rangka menyerahterimakan beragam penghargaan lingkungan hidup untuk individu siswa, guru dan kepala sekolah terbaik, serta sekolah terbaik diawali dengan final lomba yel-yel. Para peserta dengan mengenakan busana daur ulang sampah. Pekik gempita lirik diharmoni oleh gerak dan tabuhan pengiring, semakin menciptakan suasana meriah penampilan Grand Final Lomba Yel-Yel, Tampil beradu kebolehan, yaitu tim SDN Bubutan IV, SDN Tanah Kalikedinding I, SDN Dukuh Menanggal I, SDN Kapasari VIII, SDN Kaliasin VII, SMPN 8, SMPN 23, SMPN 26, SMPN 28, SMPN 44, SMAN 8, SMAN 11, SMKN 10 dan SMKN 12 Surabaya.
Fatih Abdul Aziz, Direktur Surabaya Eco School Tunas Hijau, menuturkan bahwa tema untuk tahun ini adalah Zero Waste, adapun satu di antara kegiatan adalah menyasar kantin sekolah. Hal ini dilakukan bertujuan untuk pengurangan, dan pemanfaatan sampah anorganik.
Masih menurut Fatih, selama tiga bulan tim dari Tunas Hijau mengadakan workshop ke sekolah-sekolah. Sebanyak 300 peserta dari 1.400 terpilih untuk melaju mengikuti Awarding Surabaya Eco School 2016. Untuk kesempatan mendatang, Tunas Hijau akan terus melakukan pendampingan kepada para peserta agar secara konsisten mereka melakukan program kepedulian lingkungan.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kreatifitas para peserta yang dengan baik mengolah sampah yang ada. Menurutnya, jiwa kreatif memang harus dimulai dengan hal yang kecil, bukan tidak mungkin jika hal ini terus diasah maka ke depan bangsa ini akan menjadi bangsa yang besar.
Risma, panggilan akrab Wali Kota Surabaya, menambahkan bahwa semakin lama Kota Surabaya semakin bagus. Setiap sudut kota utamanya sekolah semakin bersih dan indah. Sekolah yang bersih akan membantu membentuk pikiran yang positif bagi para penghuninya. Untuk itu, salah satu walikota terbaik se dunia itu mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada kepala sekolah, guru, dan warga sekolah, karena hal tersebut tidak lepas dari peran mereka yang luar biasa.
“Saya mengimbau agar kepedulian akan kebersihan ini agar terus dilakukan, baik di lingkungan sekolah maupun di tempat lain, sehingga Kota Surabaya semakin bersih, dan sehat bagi warganya,” pungkas Risma.
Ditemui usai penobatan awarding, Elly Dwi Pudjiastuti, Kepala SMPN 23, yang baru mendapatkan predikat sebagai Eco Head Master of The Year 2016, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga sekolah. Hal ini, hanya berkat kerjasama dan kerja keras oleh semua warga sekolah sehingga dapat meraih prestasi yang cukup banyak pada tahun ini, tambahnya.
Pada penobatan Awarding Surabaya Eco School 2016, SMPN 23 memborong 10 kategori juara, yaitu : Eco Head Master of The Year 2016 untuk kepala sekolah, Juara II Surabaya Eco School 2016, Juara I Lomba Yel-Yel, Harmonisasi Yel-Yel Terbaik , Gerakan Yel-Yel Terbaik, Partisipasi Terbaik, Juara I Jingle Zero Waste, , Sekolah Paling Zero Waste, Kantin Paling Zero Waste, dan Pengolahan Sampah Kertas Terbaik. (Humas Dispendik Surabaya)