Meskipun sedang menikmati libur, tak surutkan semangat bagi seratus orang guru SMP Negeri/Swasta Surabaya untuk mengikuti kegiatan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia. Kegiatan yang dihelat di Bromo Conference Room Sahid Hotel Surabaya pada tanggal 28 – 30 Desember 2017 ini diselenggarakan oleh Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Hadir sebagai peserta adalah guru Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jawa, Kamis (28/12/2017).
Pembukaan acara dihadiri Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum., Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Drs. Muh. Abdul Khak, M.Hum., Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud merangkap Kepala BBJT, dan Dr. Chamim Rosyidi Irsyad, M.Pd., M.Si., Pembina MGMP Bahasa Indonesia sekaligus mewakili Kepala Dispendik Surabaya, serta Drs. Yani Paryono, M.Pd., Peneliti BBJT.
Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum., Kepala Badan Pembinaan Pengembangan Bahasa Kemendikbud, dalam sambutan pembukaan acara menuturkan bahwa sebenarnya pembinaan guru merupakan tugas dan fungsi Ditjen GTK yang dilaksanakan oleh P4TK Kemendikbud. Namun, demi kepentingan mendukung peningkatan pencapaian nilai Ujian Nasional, Balai Bahasa diamanati juga untuk turut turun tangan dalam pembinaan guru. Pembinaan tidak saja bagi guru bahasa Indonesia, namum juga bagi guru mata pelajaran lain, imbuhnya.
Masih menurut Dadang, kegiatan penting tentang penggalakan gerakan literasi terkait dengan minat baca para siswa. Harapan ke depan, siswa SMP dapat mahir kemampuan baca tulisnya. Persoalan mendasar bahwa siswa SMP di Indonesia saat ini masih kurang terlatih berhadapan dengan teks yang kompleks. Mereka tidak biasa membaca teks yang dilengkapi dengan gambar, peta, dan grafik sehingga ketahanan membaca anak-anak kita tidak bagus, tambahnya.
“Guru-guru hendaknya selalu membuka laman badanbahasa.kemendikbud.go.id. Banyak informasi yang terkait dengan perkembangan kebahasaan dan karya sastra yang dipublikasikan di laman ini. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemahiran berbahasa para guru dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran bahasa. KBBI daring sampai hari ini telah diakses oleh 11 juta lebih. Harapan saya, di dalamnya para guru pengawal pengguna mahir berbahasa juga aktif mengakses untuk keperluan profesinya”, harap Dadang.
Usai pembukaan acara , Prof. Dadang Sumendar, M.Hum. menyerahkan cindera mata berupa enam jurnal ilmiah dan majalah kepada Dispendik Surabaya. Sebaliknya, Dispendik Surabaya yang diwakili Dr. Chamim Rosyidi Irsyad, M.Pd., M.Si. menyerahkan cindera mata berupa buku kumpulan cerpen karya para siswa Surabaya. Buku ini terdiri atas Buku Kumpulan Cerpen Siswa SD terbit tahun 2014, 2015, 2016, dan Buku Kumpulan Cerpen Siswa SMP terbit tahun 2014, 2015, 2016, serta Buku Kumpulan Cerpen Siswa SMA/SMK tahun terbit 2014, 2015, 2016.
Buku kumpulan carpen yang tiap volumenya diterbitkan tiap tahun ini merupakan salah satu wujud hasil Gerakan Literasi Kota Surabaya yang telah dicanangkan oleh Walikota Surabaya pada 2 Mei 2014. Kebijakan Walikota Surabaya ini kemudian diimplementasikan dalam program Tantangan Membaca Surabaya (TMS). Kegiatan TMS ini telah dilaunching oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya pada 2 s.d. 5 Maret 2015.
Sementara itu, Drs. Muh. Abdul Khak, M.Hum., dalam menyampaikan materi sesi pertama hari pertama mengulas tentang kalimat efektif. Kalimat yang memperlihatkan bahwa proses penyampaian oleh pembicara/penulis dan proses pendengar/pembaca berlangsung dengan sempurna sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh pembicara/penulis tergambar lengkap dalam pikiran pendengar/penulis. (Humas Dispendik Surabaya)