Semangat Alvian Andika patut untuk kita jadikan sebuah contoh, bagaimana tidak dengan keterbatasan yang ia miliki masih kemauan yang sangat tinggi dalam meraih sebuah prestasi. Dengan didampingi oleh pendamping Alvian tampak terampil mengoperasikan komputer jinjing (lapotop) yang memiliki program khusu bagi penyandang tuna netra.
Bersama 41 siswa SMA dan SMK lainnya, siswa SMAN 8 tersebut tengah mengikuti seleksi tes tulis Pelajar Pelopor yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya. Acara tersebut berlangsung tadi (29/09) di ruang rapat aula Bung Tomo.
Kasubag Umum dan Kepegawaian Retnowati, S. Sos menuturkan seleksi tes tulis Pelajar Pelopor 2015 ddikuti oleh 121 peserta mereka berasal dari 80 siswa SMP dan sisanya siswa SMA dan SMK se-Surabaya.
Retno menambahkan sebelum mengikuti tes tulis para pelajar tersebut terlebih dahulu melakukan pendafataran secara online disertai dengan membuat portofolio dan karya tulis yang berisi tentang pengalaman pribadinya tentang Kegiatan Kepeloporan yang dilakukan dan bukan menulis apa yang ingin atau menurutnya harus dilakukan serta melampirkan bukti-bukti kegiatan dalam bentuk foto ataupun dokumentasi lainnya, misalnya guntingan koran (clipping pers) yang relevan, surat atau piagam penghargaan atau keterangan prestasi lainnya.
Dalam seleksi tes tulis peserta diberikan waktu 60 menit untuk menjawab pertanyaan pada lembar jawaban yang telah disediakan. Peserta juga tidak diperbolehkan membawa ataupun menggunakan alat komunikasi dalam bentuk apapu ketika tes berlangsung.
”Jangan grogi persiapkan diri dengan baik, apabila ada hambatan cukup angkat tangan petugas akan siap membantu”, pungkas Retno.
Seleksi Pelajar Pelopor Surabaya (PPS) 2015 merupakan kegiatan ketiga setelah sebelumnya dilaksanakan Tahun 2013-2014, dimana pada pelaksanakan pelajar pelopor Tahun 2014 ditetapkan Aryo Seno Bagaskoro siswa SMPN 6 sebagai pemenang Pelajar Pelopor Surabaya jenjang SMP dan Sandra Ayu Permatasari Gunawan siswi SMAN 9 .
Seleksi Pelajar Pelopor Surabaya (PPS) 2015 merupakan salah satu bentuk fasilitasi pemerintah dalam mempersiapkan kader-kader pemimpin bangsa di masa datang. Komitmen pemerintah tersebut merupakan implementasi dari amanah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang ditindak lanjuti dengan penerbitan Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Pelajar Nomor 04 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kebijakan Partisipasi Pelajar. dan implementasi dari Perda Kota Surabaya no 6 tahun 2011 tentang Perlindungan Pelajar.
Tema PPS 2015 meliputi 5(lima) Isu utama yaitu: Nasionalisme/Kebangsaan; Kewirausahaan / Entrepreneurship; Kepedulian Sosial / Persaudaraan; Kebhinekaan dalam Keberagaman Budaya; dan Budi Pekerti. Para pemenang seleksi Pelajar Pelopor tingkat kota akan mewakili Surabaya dalam seleksi Tunas Muda Pemimpin Indonesia di Jakarta. (Humas Dispendik Surabaya)