Upaya Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya dalam menanggulangi kejahatan seksual anak mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra). Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten Deputi Urusan Pendidikan Dasar, PAUD, dan Pendidikan Masyarakat DR. Femy Eka Praktika Putri, M. Sc.
Menurut Femy, Surabaya telah lebih dahulu melaksanakan program perlindungan anak sebelum inpres tentang Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Kepada Anak (GN AKSA) terbit. “Saat ini inpres terkait GN AKSA tengah menunggu pengesahan oleh Presiden dan akan diberlakukan di seluruh kab/kota se- Indonesia”.
Femy menambahkan pendidikan anak usia dini (early child education) merupakan modal bangsa ini dalam pembangunan SDM untuk mencetak para generasi emas menuju 100 tahun Indonesia merdeka 2045 mendatang. Hal tersebut dilontarkan dihadapan para 90 orang pendidik PAUD yang mengikuti lokakarya “Memaksimalkan Potensi Anak Usia Dini” kerjasama antara Fakultas Psikologi Ubaya dengan Kemenko Kesra di Ballroom Hotel Sheraton, tadi pagi (10/06).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya yang turut hadir pada kesempatan ini menyampaikan program perlindungan anak merupakan sebuah sinergitas antar SKPD terkait dalam menanggulangi kejahatan seksual anak.
Bersama Bapemas dan Dinkes, Dispendik telah melatih setidaknya 1.347 kepala TK dalam menanggulangi kejahatan seksual anak. “Para kepala TK yang telah dilatih nantinya akan mengimbas kepada guru, siswa dan orang tua”.
Ikhsan menambahkan dalam pelatihan ini, para kepala TK dibekali pengetahuan tentang perlindungan diri anak, pengasuhan yang cerdas (parenting) serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Dalam acara ini puluhan siswa PAUD yang tergabung dalam Himpaudni Kec. Rungkut turut memeriahkan pembukaan lokakarya “Memaksimalkan Potensi Anak Usia Dini”. Para siswa PAUD terebut menampilkan tarian-tarian daerah yang merupakan salah satu pengembangan bakat dan potensi siswa. (Humas Dispendik Surabaya)