Keberhasilan Surabaya dalam memberikan pendidikan gratis kepada warga masyarakatnya yang ditunjang melalui APBD menarik perhatian bagi daerah lain untuk mengkaji dan mempelajari tentang hal tersebut.
Tadi siang (20/10) bertempat di ruang Kartini, Kadispendik Surabaya Ikhsan menerima rombongan DPRD Kab. Badung Provinsi Bali. Selain membahas program pendidikan gratis, dalam kunjungan ini juga membahas program PPDB online.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Badung Ketut Widia Astika yang juga selaku ketua rombongan menyampaikan, kedatangannya ke Surabaya ialah tidak lain mempelajari program pendidikan gratis serta berbagai inovasi pendidikan lainnya yang berhasil dikembangkan.
“Tidak hanya belajar pendidikan gratis, kami juga ingin mendalami perihal rapor online”, tutur Ketut.
Sementara itu, Kadispendik Ikhsan menuturkan keberhasilan program pendidikan gratis di surabaya pada semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 32 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 152.000/siswa/bulan”.
Ikhsan menambahkan, pengelolaan keuangan sekolah baik yang bersumber dari BOSNAS ataupun BOPDA telah dikelola dengan baik melalui SIPKS. SIPKS merupakan sebuah sistem online pengelolan keuangan sekolah.
“Jadi mulai perencanaan sampai laporan pertanggunjawaban telah terintegrasi melalui sitem tersebut”.
Sementara itu, Sekretaris Dispendik Aston Tambunan menyampaikan ada 17 inovasi program pendidikan melalui aplikasi online. Tujuh belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, dan UNBK 100 persen. (Humas Dispendik Surabaya)