Berbagai kemajuan pendidikan di Surabaya menjadi sebuah daya tarik bagi daerah lain untuk belajar bersama serta saling memberikan masukan dalam mengembangkan program menjadi lebih baik. Tadi pagi (28/03) bertempat di ruang Kartini Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menerima kunjungan dari Dewan Pendidikan Kabupaten Tabanan, Bali.
Rombongan yang berjumlah 11 orang tersebut diterima oleh Kepala Dispendik Dr. Ikhsan, S. Psi, MM didampingi Kepala Bidang Ketenagaan Ir. Yusuf Masruh.
Ketua Dewan Pendidikan Tabanan Drs. I Wayan Madra Suartana, M. Si menjelaskan kedatangannya ke Surabaya ialah bertujuan untuk mengkaji, serta menimba ilmu dan pengalaman terhadap perkembangan pendidikan di Surabaya yang semakin meningkat. Dirinya pun berharap agar nantinya keberhasilan program pendidikan di Surabaya dapat diterapkan di daerahnya.
Kadispendik Ikhsan, menjelaskan selama kurun waktu beberapa tahun ini, Dispendik telah melahirkan berbagai inovasi di bidang pendidikan. Menurutnya ada lima belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya 15 Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, Aplikasi Gaji Online, dan P2KGS.
Seperti halnya try out dan rapor online masyarakat dapat mengakses sewaktu-waktu kapanpun dan dimana saja, jadi tidak perlu lagi susah-susah kesana kemari cukup melalui sekolah ataupun melalui internet.
Terkait SIPKS, Ikhsan menjelaskan sistem tersebut mempermudah sekolah dalam merancang, mempergunakan sampai menyampaikan laporan pertanggungjawaban terhadap anggaran keuangan sekolah yang mereka buat berdasarkan hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS). Pengelolaan keuangan sekolah yang semakin modern dengan menggunakan sistem online serta terintegrasi antara satu dengan yang lainnya melalui sebuah sistem Sistem Informasi Pengelolaan Sekolah (SIPKS) menarik perhatian daerah lain untuk lebih dalam mengkaji serta mempelajarinya.
Sementara itu, Yuli Purnomo anggota Dewan Pendidikan Surabaya mengungkapkan ada beberapa program di tiap-tiap bidang. Seperti pada bidang layanan DPS memiliki fungsi sebagai layanan pendidikan (hotline pengaduan), Edukasi masyarakat:sosialisasi PPDB, UN, peran komite sekolah ke masyarakat, penanganan dan pendampingan kasus anak/ sekolah.
Pada program bidang kajian peran DPS yakni, survey kepuasan layanan pendidikan, rembug & forum komite sekolah, kajian kebijakanpendidikan (Perda & Perwali). Program pengawasan meliputi, membuka hot line pendidikan, pengawasan program pendidikan: PPDB, UN, sertamembangun kemitraan dengan lembaga pengawasan: Ombusmen, KPI, KPAI, Perguruan Tinggi. Serta pada bidang informasi melakukan berbagai talkshow pendidikan di berbagai media massa baik cetak maupun elektronik. (Humas Dispendik Surabaya)