Kemajuan pengembangan pendidikan di kota Surabaya, terutama dalam hal pelayanan pendidikan kepada masyarakat telah menarik perhatian The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) untuk melakukakan penilaian dan kajian lapangan terhadap pengembangan pendidikan di kota Surabaya.
Kemarin siang, (19/08). Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) menerima kedatangan juri JPIP. Dengan didampingi oleh staf Bappeko Kota Surabaya, Novi juri JPIP diterima oleh Kasubag. Umum dan Kepegawaian Retnowati, S.Sos, MM, Kasi. Kesiswaan Pendidikan Dasar (Pendas) Dwi Esti Rahayu, M.Pd, Kasi. Kesiswaan Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur) M. Aries serta Kasi. Pendidikan Masyarakat (Penmas) PLS Drs. Hairul Fatah di ruang pertemuan Kantor Dispendik Surabaya Jl. Jagir Wonkromo 354-356 Surabaya.
Menurut Novi, ada beberapa aspek yang akan dinilai dalam penilaian nanti, diantaranya penggunaan BOPDA terhadap pengembang mutu pendidikan siswa, pemanfaatan mobil training unit (MTU) dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat serta sekolah kawasan.
Setelah melakukan kunjungan ke Kantor Dispendik, rombongan menuju ke SMKN 1 guna mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang pemanfaatan MTU bagi masyarakat. Kepala SMKN 1 Drs. Soegiono, M.Pd menerangkan bahwa pemanfaatan MTU ini telah dirasakan oleh masyarakat luas, tidak hanya dipergunakan para siswa dan guru dalam memperoleh pengetahuan IT, tetapi juga para ibu-ibu PKK juga telah mendapatkan pelatihan IT di mobil ini. ” Ini sesuai dengan renstra kemendikbud, yakni peningkatan mutu dan perluasan akses kepada masyarakat”.
Sementara itu, di sekolah kawasan SMPN 19. Rombongan diterima oleh kepala SMPN 19 Drs. M. Kohar, MM. Kohar menyebutkan bahwa sebagai sekolah kawasan pihaknya akan mengimbas kepada sekolah-sekolah lain dalam hal peningkatan mutu dan kualitas pendidikan secara bersama dan merata. “Guru-guru di sekolah kami, telah lama membina hubungan yang baik dengan guru-guru lain, terutama dalam hal peningkatan mutu dan kualitas mengajar secara bersama-sama”.
Tidak hanya itu, SMPN 19 juga telah berturut-turut memperoleh peringkat sepuluh besar Jatim dalam perolehan nilai UNAS dan menjadi jujugan bagi sekolah-sekolah lain di luar Surabaya dalam hal pengembangan sekolah berbasis lingkungan atau yang lebih dikenal dengan sekolah adiwiyata. (Humas Dispendik Surabaya)