Dengan membawa peralatan lengkap mulai dari sarung tangan, cairan pembersih toilet, sampai dengan sikat kamar mandi, ribuan siswa SDN dari berbagai sekolah serentak melaksanakan “Ngosek Toilet” di sekolah masing-masing, Jumat (07/04).
Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menerangkan program ini bermula ketika program cuci tangan bersama di sekolah berjalan kemudian dikembangkan dengan meningkatkan kebersihan toilet. Menurutnya banyak sekolah yang bangunan sekolahnya bagus-bagus namun kurang menjaga fasilitas toilet dengan maksimal sehingga terkesan jorok dan tidak sehat. Oleh sebab itu dengan digelarnya lomba ini para siswa, guru, dan sekolah memiliki kesadaran dan mampu menjaga kebersihan toilet sekolah dengan baik.
“Kami berharap setelah program ini berjalan sudah tidak ada lagi sekolah yang memiliki toilet yang tidak bersih”.
Kepala SDN Kaliasin III Eddy Santoso mengungkapkan bahwa sejak pukul 07.00 siswanya telah bersiap-siap untuk membersihkan toilet sekolah. Dengan dibimbing oleh para guru cairan pembersih dicurahkan mulai dari lantai toilet sampai wc, baru setelah beberapa menit dicurahkan para siswa langsung beramai-ramai membersihkan toilet.
Berbeda dengan Edy, Sujilah Kepala SDN Kaliasin I yang terletak satu lokasi dengan SDN Kaliasin III berujar bahwa hal yang terpenting adalah menanamkan budaya karakter menjaga kebersihan, menurutnya tidak hanya di sekolah namun juga dapat diterapkan di rumah.
“Kebersihan sebuah toilet mencerminkan kebersihan lingkungan sekitarnya”, ujar Sujilah.
Sementara itu, Siti Rahayu Kepala SDN Ketabang I mengaku dengan adanya gerakan membersihkan toilet bersama mampu menanamkan kebiasaan positif dalam menjaga kebersihan, dengan demikian para siswa akan dapat lebih meningkatkan menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.
Acmad Zamroni, Kasi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Dasar menekankan bahwa yang lebih diutamakan yakni menanamkan buday bersih dan sehat di lingkungan sekolah dengan mempertahankan kebersihan sekolah masing-masing.
“Selain sebagai upaya menanamkan perilaku budaya bersih dan sehat pada siswa, sekaligus juga menyiapkan lomba sekolah budaya mutu di Surabaya”.
Zamroni menambahkan, penilaian lomba “Ngosek Toilet” turut melibatkan SKPD terkait, seperti DKP, Dinkes, Badan Lingkungan Hidup, serta stakeholder terkait. Dalam penilaian kebersihan toilet, sekolah cukup mengupload foto kondisi toilet, sebelum, berlangsungnya, kegiatan, dan setelah kegiatan berlangsung pada aplikasi profil sekolah. (Humas Dispendik Surabaya)