“Minal Aidin wal Faizin. Semoga kita kembali kepada fitrah dan menang melawan hawa nafsu. Kembali kepada ampunan Allah, kembali kepada jati diri yang suci bak bayi yang lahir ke muka bumi. Bersih, bening dan penuh ketulusan,” demikian intisari siraman rohani yang disampaikan oleh K.H. Solihin Yusuf pada acara Halal Bihalal dan Pertemuan Rutin MGMP Bahasa Indonesia SMP Negeri Kota Surabaya di SMPN 21, Selasa pagi (10/07/2018).
Dalam ceramahnya, K.H. Solihin Yusuf memaparkan tiga pelajaran yang dapat dipetik dari kegiatan Halal Bihalal. Pelajaran pertama, yaitu pembersihan diri dari segala bentuk kesalahan. Masih dalam kisaran bulan Syawwal, bulan fitriah, kita mudik kepada Allah. Kembali kepada-Nya, memohon ampun atas semua dosa. Halal bihalal menggiring kita untuk mencari keberkahan hidup.
Sedangkan pelajaran kedua Halal Bihalal adalah membersihkan hati dari rasa benci kepada sesama. Mari singkirkan penyakit-penyakit pengotor hati itu dalam momentum ini, tidak ada lagi kedengkian. Kita ganti dengan kelapangan jiwa, obati kesombongan dengan kerendah-hatian, dan buang perbedaan dengan mencari kesamaan penuh persaudaraan.
Adapun pelajaran ketiga adalah memupuk kepedulian dan kebersamaan. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari pergaulan dan kebersamaan yang dibangun lewat sikap tolong-menolong. Rasa bahagia seseorang juga memberikan bentuk kenikmatan yang lain, yaitu kenikmatan bersyukur, berupaya membagi kebahagiaan itu kepada sesamanya dengan membumikan berkah kesalehan Ramadan. Seraya menebar rasa bahagia kepada setiap orang, memupuk, merawat dan menjaga agar mendapatkan buah indahnya silaturrahim.
Sebelum ceramah, acara didahului dengan sambutan Dr. Chamim Rosyidi Irsyad, M.Pd., M.Si., Kepala SMPN 21 sebagai Ketua Pembina MGMP Bahasa Indonesia sekaligus sebagai tuan rumah. Dalam sambutannya, Chamim menuturkan bahwa Pembina MGMP Bahasa Indonesia ada enam kepala sekolah, yaitu Kepala Sekolah SMPN 9, SMPN 20, SMPN 21, SMPN 23, SMPN 36, dan SMPN 37. Semua pembina memberikan support untuk kegiatan rutin MGMP.
“Manfaatkan semaksimal-maksimalnya untuk kegiatan ke-MGMP-an sehingga dapat mendukung kinerja guru dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas,“ imbau Ketua Pembina MGMP Bahasa Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Chamim memberikan apresiasi kepada seluruh guru Bahasa Indonesia SMP Kota Surabaya, bahwa Ujian Nasional Tahun 2017/2018 nilai rata-rata UN SMP Kota Surabaya peringkat ke-4 setelah Kota Malang, Kota Madiun, dan Kota Blitar; atau urutan ke-4 dari 38 Kab/Kota se Jawa Timur dengan nilai rata-rata Bahasa Indonesia 73,44. Hasil tersebut merupakan andil kerja keras para guru Bahasa Indonesia, imbuhya.
Melengkapi acara halal bihalal dan pertemuan rutin, M. Zainudin, M.Pd., Ketua MGMP Bahasa Indonesia, membagi tugas kelompok untuk membuat perangkat pembelajaran berupa Program Tahunan, Program Semester, menyusun Silabus, dan RPP. Kelompok Kelas IX terdiri atas peserta dari SMPN 1 s.d. SMPN 20, Kelompok Kelas VIII terdiri atas peserta dari SMPN 21 s.d. SMPN 40, dan Kelompok Kelas VII terdiri atas peserta dari SMPN 41 s.d. SMPN 61.
“Hasil kerjasama kelompok ini akan kembali kepada teman-teman guru Bahasa Indonesia se Kota Surabaya sebagai pedoman dalam KBM. Tentunya perlu disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing,”pungkas guru SMPN 51. (Humas Dispendik Surabaya)