Meski pelaksanaan ujian sekolah (US) tingkat SD masih akan berlansung satu bulan lagi tepat pada tanggal 15 Mei 2017, namun berbagai persiapan telah dilaukan Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya bersama sekolah-sekolah, tidak hanya menyusun soal ujian namun juga dilakukan pembekalan kepada guru-guru.
“Selain mengerjakan soal-soal try out online, para guru juga memiliki beberapa strategi”, tutur Kadispendik Surabaya Ikhsan ketika melakukan pembinaan kepada para kepala SDN se-UPTD BPS Wilayah 1, 2, dan 5, pagi tadi Selasa (04/04) di ruang aula Bung Tomo.
Ikhsan menuturkan untuk menyiapkan para siswa menghdapai US para guru disekolah telah melakukan beberapa cara, yakni pertama melalui strategi pemberian pelajaran tambahan, kedua mengerjakan soal-soal latihan baik melalui try out online ataupun soal-soal latihan yang diberikan guru di sekolah, dan ketiga tidak hanya guru kelas 6 namun semua guru juga terlibat dalam melakukan pendampingan kepada para siswa kelas 6.
“Pengawas dan kepala sekolah diharapkan terus memotivasi para guru untuk melakukan pendampingan”.
Selain itu, sekolah diharapkan memberikan data siswa berprestasi dari jalur mitra warga yang benar-benar dari keluarga tidak mampu. Menurutnya di Surabaya yang ngopeni keluarga tidak mampu tersebut ada banyak, selain Dispendik, Dinsos, DP5A, Disnaker dan Instansi terkait juga turut serta. Oleh sebab itu dibutuhkan data yang benar-benar akurat.
“Tujuannya selain untuk program beasiswa, juga untuk mendukung program pemerintah seperti KIP, KIS, dan beberapa program lainnya”.
Terkait lomba “Ngosek Toilet Sekolah” yang berlangsung mulai 7 April mendatang, mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menekankan agar sekolah mengutamakan keamanan para siswa untuk mengikuti program Ngosek Toilet Sekolah. Bukan tanpa sebab, karena cairan pembersih yang digunakan untuk membersihkan toilet adalah cairan yang mengandung bahan kimia.
“Dijaga waktu pelaksanaannya, yang mencurahkan cairan ke toilet harus guru, baru setelah beberapa menit barulah para siswa membersihkan toilet dengan menggunakan pelindung seperti sarung tangan yang terbuat dari karet”.
Sementara itu, berbicara mengenai administrasi sekolah, Sekretaris Dispendik Aston Tambunan menerangkan agar sekolah melakukan pendataan terhadap penyedia jasa yang selama ini di gunakan, untuk jasa perorangan Dispendik telah menyediakan kolom khusus pada aplikasi SIPKS.
“Sekolah dapat mendata cukup dengan memasukkan no. KTP dari jasa perorangan yang dipakai”.
Aston menjelaskan bahwa pendataan ini bertujuan agar semua penyedia barang dan jasa di sekolah terdaftar di Dispendik. Selain itu juga berpotensi dalam menghidupkan ekonomi lemah untuk berwirausaha. (Humas Dispendik Surabaya)