Surabaya sebagai kota terbesar di Indonesia akan terus meningkatkan kesejahteraan warganya khususnya bagi kesejahteraan anak-anak. Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) terus berinovasi memenuhi hak anak-anak Kota Pahlawan.
Hak-hak anak tersebut antara lain hak kelangsungan hidup dimana anak berhak mendapatkan kesehatan serta gizi yang baik. Hak untuk berkembang yakni anak berhak mendapatkan informasi, pendidikan, pengetahuan, atau hal apapun agar wawasan anak berkembang, baik formal, informal maupun otodidak. Hak patisipasi dimana anak berhak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sosial termasuk menyampaikan ide dan opini. Dan terakhir hak dasar anak adalah perlindungan dimana anak berhak untuk mendapatkan rasa aman, pelindungan dari eksploitasi, kekerasan dan perlindungan hukum. Untuk memenuhi hak anak tersebut, DP5A tidak berjalan sendiri namun seluruh OPD terkait Pemkot Surabaya saling bersinergi.
Beberapa inovasi yang telah dilakukan antara lain seperti pemenuhan gizi dan imunisasi anak, 1.400 taman bacaan masyarakat, rumah bahasa dan rumah matematika, program internet sehat, serta program Kampunge Arek Suroboyo yang terbagi menjadi Kampung Pendidikan, Kampung Aman, Kampung Asuh.
Inovasi yang telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya dalam pemenuhan kebutuhan anak tersebut mendapat apresiasi dari pemerintah pusat dengan pengaugerahan penghargaan sebagai kota layak anak. Di tahun 2011 dalam kategori madya, 2012, 2013 dan 2015 naik menjadi kategori nindya dan terakhir 2017 Surabaya meraih kategori tertinggi tingkat utama.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise dalam peringatan Hari Anak Nasional 2017 di Pekanbaru, Riau, Sabtu (22/7). Penghargaan dianugerahkan karena Surabaya dinilai memenuhi 24 indikator (pengerucutan dari tahun sebelumnya yakni 31 indikator) penilaian juri Kota Layak Anak.
Selain mendapat penghargaan Kota Layak Anak kategori Utama, Surabaya juga mendapat penghargaan lainnya. Yakni, Puskesmas Layak Anak dan Penghargaan Pelayanan Kependudukan dalam kaitan penerbitan Akta Kelahiran. dalam kesempatan tersebut dua pelajar Surabaya juga mendapat penghargaan khusus Tunas Muda Pemimpin Indonesia 2017. Mereka adalah Gardana Wong Alit, pelajar SD Kaliasin 1, dan Vito Egi Nandriansyah, pelajar SMPN 3 Surabaya.