Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa menggelar Festival Tembang Dolanan tingkat SMP se-Surabaya tahun 2018 di Aula SMPN 21 Surabaya, Sabtu (3/11/2018). Kegiatan ini sebagai ajang adu kreativitas siswa sekaligus Nguri-uri (melestarikan) Budaya Jawa.
Pembina MGMP Bahasa Jawa Edi Prasetijo mengatakan, Festival Tembang Dolanan tingkat SMP ini kali pertama dilaksanakan. Dalam Budaya Jawa, tembang memiliki berbagai tingkatan. Seperti tembang Maskumambang, Mijil, Sinom, dan seterusnya. “Tembang Dolanan ini yang paling mudah dikomunikasikan oleh anak-anak,” katanya.
Pria yang juga menjabat Kepala SMPN 39 ini melanjutkan, adanya kegiatan ini diharapkan meningkatkan kreativitas siswa dan bisa lebih memperdalam pemahaman budaya Jawa. “Perlu diketahui, bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa, memiliki nilai rasa yang kuat. Semoga siswa semakin paham karakternya dan unggah-ungguhnya,” jelasnya.
Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan menyatakan, Festival Tembang Dolanan ini untuk meningkatkan semangat siswa dalam belajar bahasa daerah di sekolah masing-masing. “Supaya pembelajaran bahasa Jawa kalian di sekolah tambah semangat dan tambah menyenangkan ,” tuturnya.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya ini menambahkan, memahami dan mempelajari bahasa daerah memiliki banyak manfaat. Salah satunya bisa memahami kandungan nilai-nilai luhur di dalamnya. Nilai-nilai luhur ini dapat dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, lanjut Ikhsan, kegiatan ini membuktikan bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak hanya berfokus pada pengembangan sisi akademis siswa saja, melainkan juga pada nonakademis. “Dengan begitu, tidak ada waktu siswa yang terbuang sia-sia,” ungkapnya. (Humas Dispendik Surabaya)