Guna mempelajari sistem pelayanan pendidikan yang telah berhasil dikembangkan oleh Surabaya, anggota DPRD dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kendal kunjungi Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya.
Kedatangan rombongan diterima langsung oleh Sekretaris Dispendik Aston Tambunan didampingi Kepala Bidang Sekolah Dasar Aries Hilmi, Kepala Bidang PDKOP Thussy Apriliyandari, dan Kasubag Keuangan Iwan Imawan di ruang H.O. S Cokroaminoto.
Sutadi, pimpinan rombongan mengutarakan kedatangannya bersama DPRD dan Dikbud Kendal adalah untuk mendapatkan informasi langsung tentang penerapan sistem pelayanan pendidikan dan pendidika non formal (PNF) yang telah dikembangkan Dispendik Surabaya.
“Adanya peningkatan anggaran pendidikan di daerah kami menjadi salah satu dasar peningkatan mutu pendidikan di Kab. Kendal, oleh sebab itu kami ingin mempelajari sistem pendidikan di Surabaya”, terang Sutadi, Rabu (03/07/2019).
Pada kesempatan ini, Sekretaris Dispendik Aston menerangkan sejak tahun 2012 hingga sekarang Dispendik Surabaya telah mengembangkan 34 sistem aplikasi yang saling terintegrasi. Pembangunan sistem tersebut bermula ketika mengembangkan sistem database pendidikan Surabaya atau yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan profil sekolah.
“Dari profil sekolah tersebut kemudia berkembang menjadi sistem pengelolaan keuangan sekolah (SIPKS), kenaikan pangkat guru online (SIAGUS), hingga pengelolaan BOS dan BOPDA”, ungkap Aston.
Sementara itu, terkait PNF Thussy menjelaskan saat ini di Surabaya terdapat 34 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Untuk memfasilitasi anak rentan putus sekolah Pemkot Surabaya telah mendirikan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
“Para lulusan SKB atau setara dengan program paket C akan mendapat 3 sertifikat, pertama ijazah, sertifikat keahlian, dan sertifitkat dari BNSP”, jelas Thussy. (Humas Dispendik Surabaya)