Pentingnya sosialisasi penulisan ijazah menjadi sebuah hal yang wajib dilakukan Dinas Pendidikan Kota (Dispendik)Surabaya meski setiap tahun telah dilakukan, tujuannya ialah agar nantinya mampu meminimalisir kesalahan penulisan, karena ijazah merupakan sebuah hal yang sangat berharga bagi para siswa.
Tadi pagi, Kamis (12/05) puluhan Waka Kurikulum dari berbagi SMK di Surabaya mulai dapatkan sosialisai penulisan ijazah. Acara yang berlangsung di ruang aula Ki Hadjar Dewantara dihadiri langsung oleh Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM.
Dalam sambutannya, Ikhsan menghimbau agar nantinya para Waka Kurikulum yang telah mendapatkan pembekalan penulisan ijazah dapat segera mensosialisasikan kepada para penulis ijazah di sekolah.
“Memang tahun ini ada sedikit perubahan, yakni penulisan angka dua digit di belakang koma”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya juga berpesan agar sekolah segera membuat evaluasi dan analisis hasil unas. Menurutnya hasil evaluasi dan analisisis nantinya dapat dijadikan sebuah progam perbaikan pengembangan mutu serta kualitas pendidikan di Surabaya.
“Tolong dilakukan evaluasi dan membandingkan antara hasil unas antar siswa, antar kelas, dan cara guru mengajarnya. Data evaluasi ini juga akan disampaikan ke yayasan (bagi sekolah swasta) agar sama-sama mengetahuinya”.
Ikhsan juga menghimbau agar sekolah diharapkan tidak menahan ijazah, terutama bagi siswa yang tidak mampu. Lebih baik sekolah meberikan ijazah dilakukan dengan kegiatan acara yang berkesan sehingga memberikan kesan baik bagi siswa dan sekolah.
Kabid Dikmenjur Drs. Sudarminto, menekanan bahwa yang paling berhak melakukan penandatanganan ijazah ialah kepala sekolah penyelenggara. Sudarminto menginformasikan agar SMK yang memiliki jurusan kesehatan untuk segera mengirimkan data para calon lulusannya untuk mendapatkan pelatihan bahsa asing.
“Pemkot telah bekerjasama dengan Jepang dan Qatar untuk mengirimkan para siswa terbaiknya memperoleh beasiswa”.
Mantan Kepala SMAN 16 tersebut juga menghimbau kepada sekolah-sekolah untuk mengirimkan data lulusan tiga tahun terakhir, bagi yang belum bekerja akan diberikan bekal pelatihan khusus dan segera di salurkan ke dunia usaha dunia industri (DuDi).
Sementara itu, Kasi Kurikulum Dikmenjur Mamik Suparmi menjelaskan secara garis besar tara cara penulisan ijazah yakni terdapat dua jenis Ijazah yaitu; Ijazah untuk sekolah yang menggunakanKurikulum 2006, dan Ijazah untuk sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013. Pengisian Ijazah menggunakan tulisan tangan atau dicetak (dalam kondisi tertentu) dengan tulisan huruf yang benar, jelas, rapi, bersih, dan mudah dibacamenggunakan tinta warna hitam yang tidak mudah luntur dan tidak mudah dihapus.
Jika terjadi kesalahan dalam pengisian, Ijazah tidak boleh dicoret, ditimpa, atau dihapus (tipe-ex) dan harus diganti dengan blangko yang baru . Ijazah yang salah dalam pengisian sebelum dimusnahkan disilang dengan tinta warna hitam pada kedua sudut yang berlawanan pada halaman depan dan belakang. Ijazah SMK dimusnahkan dengan disertai berita acara yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah disaksikan oleh instansi terkait. (Humas Dispendik Surabaya)