Sebanyak 12 pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Metro, Provinsi Lampung, melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Jumat (31/08/2018). Rombongan dipimpin langsung Kepala Dinas Pendidikan Kota Metro Ir. Ria Andari, M.Pd.
Ria mengatakan, revolusi industri 4.0 menuntut berbagai bidang untuk memaksimalkan tenologi informasi dan komunikasi (TIK). Kota Surabaya sebagai smart city yang sudah cukup terkenal di tingkat nasional, bahkan sampai tingkat internasional, membuat Dinas Pendidikan Kota Metro perlu belajar banyak ke Surabaya. Khususnya ke Dispendik Surabaya. “Kami ingin belajar banyak,” katanya.
Ria mengatakan, Provinsi Lampung memiliki 15 kabupaten/kota. Kota Metro merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk 166.100 jiwa. Luas wilayah sekitar 67 meter persegi dengan 5 kecamatan dan 22 kelurahan. “Tanpa penggunaan TIK, jarak yang dekat tadi terasa jauh,” ungkapnya.
Ria mencontohkan tentang pengumpulan rapot dari sekolah-sekolah. Pihaknya harus mendatangi satu per satu sekolah atau mendatangkan perwakilan sekolah ke dinas. Berbeda dengan Kota Surabaya yang memiliki rapot online. “Nanti aplikasi di Dispendik Surabaya yang cocok dengan Kota Metro akan kami gunakan,” jelasnya.
Sekretaris Dispendik Surabaya Aston Tambunan mengatakan, saat ini ada 22 aplikasi yang dibangun sendiri oleh dinas tanpa melibatkan pihak ketiga. “Surabaya itu smart city, jadi berbasis aplikasi. Mudah-mudahan apa yang sudah kami lakukan di sini bisa menginspirasi Dinas Pendidikan Kota Metro,” kata Aston.
Semua aplikasi tersebut dibuat untuk memudahkan dan mengefisienkan semua pekerjaan. Ide awal berdasar angan-angan yang diwujudkan. Rapot online contohnya. “Dulu kami butuh biaya besar untuk cetak rapot. Setelah menggunakan rapot online, biaya tersebut terpangkas,” tandasnya. (Humas Dispendik Surabaya)