Dispendik Kota Surabaya mengawali kegiatan Pendampingan Kurikulum 2013 dengan menggelar Kegiatan In Service-1 serentak di 62 kluster yang tersebar di berbagai SMP Negeri dan Swasta se kota Surabaya, Sabtu (20/9). 62 kluster tersebut melibatkan 308 SMP Negeri dan Swasta, masing-masing sekolah mengirimkan guru sasaran sebanyak 20 orang, yaitu 10 orang untuk 10 mata pelajaran kelas 7, dan 10 orang untuk 10 mata pelajaran kelas 8.
Ali Muchson, S.Pd., M.M., satu di antara Tim Pendamping di Kluster SMP Muhammadiyah 15 Surabaya, memaparkan bahwa tujuan pendampingan di antaranya memberikan fasilitasi dalam implementasi Kurikulum 2013. Memberikan bantuan konsultasi, pemodelan, dan pelatihan personal serta spesifik implementasi Kurikulum 2013. Memberikan bantuan solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, dan membangun budaya mutu sekolah melalui penerapan kurikulum secara inovatif, konstektual, dan berkelanjutan.
Masih menurut Ali, bahwa hasil yang diharapkan dari kegiatan pendampingan ini nantinya implementasi Kurikulum 2013 pada semua satuan pendidikan dapat dijalankan sesuai dengan konsep, strategi, dan karakteristik Kurikulum 2013, baik dalam pembelajaran, penilaian dan manajemen. Adapun prinsip pendampingan, yaitu bersifat kolegial, profesional, sikap saling percaya, berdasarkan kebutuhan dan berkelanjutan.
Sedangkan Ali Fauzi, S.Ag., M.Pd.I., Kepala SMP Muhammadiyah 15 Surabaya, dalam sambutan pembukaan acara menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan ini sebagai awal yang baik bagi guru-guru mata pelajaran, khususnya bagi guru-guru yang berasal dari SMP Swasta. Yang semula guru-guru kami belum paham betul dengan Kurikulum 2013, dengan pendampingan ini diharapkan ada sharing, terjalin kerjasama, sehingga dapat mempersatukan persepsi terhadap pemahaman dan implementasi Kurikulum 2013. Dengan demikian, guru-guru siap laksanakan Kurikulum 2013 dengan berbagai pernak-perniknya, sehingga motto Surabaya sebagai barometer pendidikan insaallah dapat tercapai dengan sukses, tambah Ali Fauzi.
Sementara itu, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM yang meninjau langsung Kegiatan In Service-1 SMPN 22 mengungkapkan, pelatihan kurikulum 2013 yang diberikan kepada para guru ini bertujuan untuk melakukan pemerataan pembinaan sekaligus pelatihan kepada para guru yang belum mendapatkannya, dengan harapan semua guru di Surabaya mendapatkan pelatihan kurikulum 2013, sehingga implementasi kurikulum 2013 di Surabaya berjalan dengan lancar. (Humas Dispendik Surabaya)